Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aboutislam.net
Aboutislam.net

Demam media sosial dan fitur fotografi yang tersedia di gadget membuat orang gemar memposting apa saja, mulai dari menceritakan aktivitas keseharian hingga update status dan menunggah foto-foto kegiatan ibadah. Benarkah update status demikian menghapus pahala? Enam hal ini akan membuat kamu berpikir ulang untuk menilai keikhlasan seseorang.

Setiap amal bergantung pada niat

Pixabay/pexels

Ada yang bilang bahwa "Setiap amal perbuatan bergantung pada niat". Niat letaknya di dalam hati. Kita tidak tahu niat seseorang dalam melakukan perbuatan, dan kita juga tidak harus mengetahui niat seseorang dalam melakukan kebaikan. Siapa bisa menilai apa yang ada di hati seseorang? Apakah niat itu baik atau buruk, hanya Tuhan yang maha tahu. Seseorang yang menceritakan amalnya belum tentu tidak ikhlas, demikian juga menyembunyikan amal bukan berati ikhlas. Jika dengan menyembunyikan amal itu kita ingin dianggap ikhlas, berarti kita sendiri belum ikhlas.

Hindari prasangka buruk

rd.com

Salah satu hal yang dilarang agama adalah berprasangka buruk. Prasangka buruk dapat menumbuhkan virus kebencian. Lebih baik kita mengapresiasi perbuatan baik seseorang dan berdo'a agar kita juga bisa mengikuti kebaikan tersebut. Dari pada berburuk sangka, malah berdosa.

Menceritakan kabar gembira

backpackerumrah.com

Seorang kawan yang memposting foto sedang selesai tarawih di Masjidil Haram, misalnya, bisa saja kawan tersebut sedang bergembira dan berharap orang lain juga mendapatkan kegembiraan yang sama.

Kewajiban berdakwah

Pexels/Eneida Nieves

Setiap muslim memiliki kewajiban berdakwah (mengajak pada kebaikan). Nabi bersabda "Sampaikanlah dariku walau satu ayat". Berdakwah adalah menebar kebaikan. Dakwah tidak harus dengan berceramah. Dalam era digital seperti ini, dakwah dapat disampaikan melalui gambar, video, atau pesan-pesan yang menyejukkan.

Jangan-jangan justru kita yang dengki

winnetnews.com

Nah, inilah yang paling berbahaya. Jangan-jangan penilaian kita terhadap status yang diposting seorang kawan karena kedengkian kita sendiri pada sosok yang bersangkutan. Jika begini, apapun yang diposting seseorang akan selalu kita nilai negatif. Jangan sampai begitu, ya!

Pahala adalah urusan Tuhan

unsplash/ JoelValve

Terakhir, amal perbuatan seseorang mendapatkan pahala atau tidak adalah hak prerogatif Tuhan. Jadi, biarkan Tuhan yang menilai kelayakan pahala atas amalnya, bukan kita. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team