Alam menjadi penopang kehidupan manusia. Tidak dapat terhitung maanfat yang diberikan alam dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Selain menjadi relasi sesama manusia, kita pun harus menjaga relasi dengan alam.
Di masa lalu relasi manusia dan alam sebatas untuk memenuhi kebutuhan primer semata. Baik untuk mendapatkan bahan makanan sehari-hari, membuka lahan untuk tempat tinggal, hingga membangun sebuah hunian. Manusia memandang alam layaknya sebuah hal yang amat sakral, sikap menghargai terhadap keberadaan alam ini pun tumbuh dan diwariskan.
Seiring dengan semakin kompleksnya kehidupan manuisa, demi menunjang keberlangsungan hidup yang lebih mudah, berbagai macam penemuan pun ditemukan. Siapa sangka penemuan-penemuan terdahulu dapat menyumbang bagaimana keadaan iklim hari ini.
Paling fenomenal ialah penemuan mesin uap oleh Thomas Newcomen pada tahun 1712 menjadi awal meluasnya penggunaan batu bara dalam skala industri hingga munculnya sebuah Revolusi Industri yang menandai pembukaan lahan industri besar-besaran baik di wilayah Eropa maupun dunia.
Istilah rumah kaca pun muncul seabad kemudian yang dicetuskan oleh fisikawan Joseph Fourier pada 1824, seperti yang dirujuk dari BBC. Ia menggambarkan yang disebutnya sebagai efek rumah kaca: "Suhu (bumi) bisa meningkat oleh interposisi atmosfer karena panas dari cahaya menghadapi hambatan lebih sedikit waktu memasuki udara dibanding saat memasuki udara ketika berubah menjadi panas cahaya.” Akhirnya fenomena perubahan iklim pun gencar dibicarakan kala kita telah menerima dampaknya.