Artikel ini merupakan artikel peserta kompetisi menulis #WorthyStory yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #WorthyStory sekarang juga. Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Dear Melisa,
Apa kamu masih di Eropa seperti rencanamu dulu? Negara yang katanya semua orang ingin ke sana. Negara yang sampai-sampai kau tak ingin pulang ke rumah.
Negara yang bahkan kadang kau tak mengerti bahasanya. Yang kutahu, saat itu kau hanya ingin berada di sana tanpa alasan nyata. Alasan yang kuyakin jika kutanya kau tak tahu jawabannya.
Aku, dirimu 5 tahun yang lalu selalu percaya kamu bisa. Kamu dengan segala ambisimu itu lucu. Ambisimu yang kau campur dengan idealismu. Idealismu yang pula kau campur realistis dan ketakutanmu. Entah apa namanya sehingga yang kutahu, 5 tahun yang lalu kau begitu mudah mengubah pikiranmu.
Mestinya saat ini tak ada lagi bimbang di hatimu. 30 lebih satu tahun saat ini usiamu, dan aku percaya kamu telah menjadi sosok yang selalu kau impikan. Walaupun aku tahu kamu tak yakin pada mimpi itu.
Melisa, bagaimana kabar mama dan papa saat ini? Mama dan papa yang mengikhlaskanmu pergi jauh dari mereka 7 tahun lalu, ketika kau bersikeras bahwa Eropa adalah tujuanmu. Mama dan Papa yang tak pernah menunjukan sedihnya padamu, karena mereka tahu itu akan membuatmu ragu.
Semoga mereka masih ada di sisimu. Bermain dengan dua anakmu yang selalu kamu rencanakan jumlahnya bersama pasangan Inggrismu. Anak-anakmu yang aku yakini luar biasa dengan campuran barat dan timurmu.
Kamu dan yang kau bilang konsekuensi apa masih berdiri? Aku harap saat ini kau tak berjuang sendiri. 5 tahun yang lalu, apa kamu tahu kamu tak lagi bisa berlari menghindari kau benci? 5 tahun yang lalu, kamu memutuskan berhenti dan menjatuhkan diri pada pilihan yang kau yakini. Aku harap, saat ini pilihan itu masih berada di sisi.
Melisa, aku menulis ini hanya untuk mengingatkanmu, bahwa apapun yang sedang kau alami saat ini, kamu akan tetap bisa berdiri lagi.
Penuh cinta,
Melisa mu yang dulu, yang akan selalu begitu mencintaimu.