Ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, manusia sudah mempunyai banyak gagasan untuk pembuangan limbah kotorannya sendiri. Kesadaran manusia yang semakin berkembang membuat mereka sadar akan kebutuhan sistem sanitasi yang berpengaruh pada kebersihan dan kondisi kesehatan mereka.
Ditilik dari sejarahnya, sistem sanitasi pertama kali dipelopori oleh peradaban lembah Sungai Indus yang mencakup Pakistan, India, dan Afganistan. Sebagai salah satu peradaban tercanggih pada zamannya, masyarakat mereka telah mengenal sistem sanitasi melalui pipa-pipa rumit yang terbuat dari tanah liat. Hal itu membuat perencanaan kota mereka lebih baik daripada peradaban-peradaban lainnya.
Kemudian sistem sanitasi tersebut dikembangkan dengan lebih memerhatikan estetika oleh peradaban-peradaban lain seperti peradaban Romawi Kuno dan peradaban Aztec. Meskipun saat itu sanitasi yang baik hanya bisa dinikmati masyarakat kelas atas, hal ini membuktikan bahwa kebudayaan manusia mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Topik tentang sistem kesehatan dunia yang mencakup sanitasi air ini merupakan salah satu agenda yang dibahas pada KTT G-20 yang akan diselenggarakan di Bali, pada 15--16 November mendatang. Melalui slogan yang diusung Presidensi G20 Indonesia yaitu"Recover Together, Recover Stronger", anak muda dituntut untuk berpikir kritis mengenai isu yang ada dan menjadi bagian dari 1000 Aspirasi Muda Indonesia.