Keterlibatan Jerman dalam pertempuran di dua front Eropa memainkan peran penting dalam kekalahan mereka. Nazi berperang melawan Inggris dan Amerika di barat, sementara mereka bertempur melawan Uni Soviet di timur. Keputusan ini terbukti menjadi kesalahan fatal yang berdampak pada kekalahan Jerman.
Jika Nazi bertempur di satu front pada satu waktu, jalannya perang mungkin bisa berbeda. Invasi pada 22 Juni 1941 ke Uni Soviet mengubah pertempuran satu front melawan Inggris yang telah lelah menjadi dua front. Front Timur menyerap sekitar tiga perempat tentara Jerman dan memakan dua pertiga dari keseluruhan korban Jerman.
Banyak sejarawan bertanya-tanya mengapa Hitler melakukan kesalahan fatal dengan menginvasi Uni Soviet ketika Inggris belum benar-benar menyerah. Jika Hitler menyerbu Inggris dan menunggu dengan sabar sebelum pindah ke Front Timur, ia akan mampu mempertahankan perang dan berfokus di satu front.
Ketika Inggris dikalahkan, hampir tidak mungkin bagi Amerika untuk memiliki basis operasional di Eropa. Bahkan hal itu akan membeli Jerman cukup waktu untuk mencari cara untuk menaklukkan Amerika Serikat.
Pengalihan sumber daya militer Hitler ke Uni Soviet memberi Inggris cukup waktu untuk membangun kembali kekuatan militer mereka, dan memungkinkan Amerika untuk mendapatkan benteng di Front Barat.
Jika Hitler lebih berhati-hati dan membatasi perang dengan satu front dalam satu waktu, ada kemungkinan bahwa Perang Dunia II akan dimenangkan oleh Jerman.
Selain itu, para sejarawan percaya bahwa jika Hitler tidak melanggar pakta non-agresi dengan Soviet, dia bisa menjadikan Stalin sebagai sekutu dan bisa memaksimalkan kekuatan Poros.