Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hari Halloween pada 1943 (commons.wikimedia.org/IMLS Digital Collections and Content)

Di zaman modern ini, Halloween sering kali dirayakan, terutama di negara-negara Barat. Meskipun demikian, tren pesta Halloween sudah menjamur di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Perayaan Halloween sendiri identik dengan permen, kostum, pesta Halloween, rumah hantu, atau menonton film horor.

Namun, sejarah Halloween ternyata lebih menyeramkan, lho, dibandingkan perayaannya. Sebagian besar sejarah kelam Halloween ini ditimbulkan berkat denominasi Kristen Protestan, yang memberikan nuansa horor tersendiri pada terbentuknya Halloween.

Jadi, banyak hal tentang perayaan Halloween, seperti permen, labu, hingga penyihir, ternyata punya makna yang sangat gelap. Banyak ritual dan ikonografi perayaan ini berakar pada budaya Eropa kuno. Berikut ini kita akan membahas sejarah kelam Halloween.

1. Halloween dimulai sebagai festival kematian

perayaan Samhain (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Dulu, Halloween bukan sekadar acara bagi anak-anak yang mengenakan kostum dan meminta permen dari pintu ke pintu. Sebenarnya, Halloween berakar pada festival kuno yang menandai berakhirnya masa panen dan datangnya musim dingin. Musim dingin sendiri dikaitkan dengan kematian, karena pasokan makanan yang berkurang dan cuaca dinginnya yang kurang bersahabat.

Festival Celtic Kuno Samhain (diucapkan "sah-win") merupakan perayaan tahun baru. Perayaan ini diselenggarakan pada 1 November dalam kalender modern. Festival ini menandai berakhirnya musim semi dan musim panas yang subur. Jadi, musim gugur dan musim dingin akan segera dimulai. 

Banyak yang percaya kalau transisi musim ini akan merenggut nyawa. Beberapa roh dari orang yang sudah meninggal bisa berkomunikasi atau membantu. Para dewa juga akan ditenangkan dengan api unggun dan pengorbanan. Sementara itu, para pemimpin agama seperti Druid mencoba untuk meramalkan masa depan dengan bantuan energi spiritual.

2. Legenda Jack-o'-lantern lebih gelap dibandingkan ukiran labunya

Editorial Team

Tonton lebih seru di