Penelitian telah membuktikan bahwa bayi dapat mengisap, menelan, dan bernapas secara bersamaan untuk membantu proses menyusui mereka.
Jumlah nutrisi dan oksigen yang dapat dikonsumsi bayi saat menyusui tergantung pada kemampuan mereka untuk melakukan semua tugas ini sekaligus. Hal ini juga menjadi kelebihan yang perlahan-lahan hilang saat mereka bertambah dewasa.
Ini adalah tindakan rumit yang disebut proses mengisap-menelan-bernafas. Saat melakukannya, bayi perlu mengatur waktu pergerakan rahang, tulang hyoid, lidah, langit-langit, faring, dan laring dengan sempurna untuk mengeluarkan susu, menelannya, dan mempertahankan pernapasan di waktu yang bersamaan.
Bayi yang kekurangan kemampuan ini (seringkali bayi prematur atau mereka yang memiliki kondisi pernapasan) memiliki kesulitan makan yang signifikan dan perlu diberi susu botol. Terkadang, pola ini dapat dipelajari dengan sedikit waktu dan dorongan.
Satu hal yang belum diketahui oleh para ilmuwan adalah, bagaimana tepatnya lidah bekerja ketika bayi mengeluarkan susu dan membuka jalur napas sebelum bayi mengambil napas. Meskipun telah banyak penelitian dan teori yang dipresentasikan, belum ada jawaban yang jelas untuk fenomena ini.