Negara Ethiopia menganggap Ratu Sheba sebagai ibu suri bagi rakyat mereka. Mengapa tidak, kan? Putranya membawa Tabut Perjanjian ke Ethiopia, dan dia memiliki anak dengan seorang raja yang diberkati oleh Tuhan. Hal itu membuat beberapa orang menganggap bahwa Ethiopia adalah umat pilihan Tuhan.
Faktanya, keturunan ratu memiliki sebuah aturan yang secara resmi dimasukkan ke dalam konstitusi Ethiopia pada tahun 1955. Ratu Sheba disebutkan dalam kitab suci Ethiopia bernama Kebra Nagast, dan siapa pun yang memegang benda ini dipercaya akan memiliki kekuatan terutama dalam hal kekuasaan.
Pada tahun 1872, Raja Yohannes IV dari Ethiopia memohon kepada Ratu Victoria dalam sebuah surat, "Ada sebuah buku berjudul Kebra Nagast yang berisi hukum seluruh Ethiopia. Tolong kirimkan kepada saya buku ini, karena di negara saya orang-orang saya tidak akan mematuhi perintah saya tanpa itu."
Victoria mengembalikan buku itu dari Inggris (tidak ada kabar apakah dia membacanya atau tidak). Buku itu menunjukkan seberapa besarnya pengaruh yang dimiliki Ratu Sheba, di mana sebuah buku diyakini dapat mempertahankan atau bahkan menghancurkan seorang raja yang memerintah Ethiopia.
Siapa sangka, Ratu Sheba dari Ethiopia ini bisa menjadi ratu paling disegani di zamannya. Apalagi di bawah kepemimpinannya, negerinya memiliki daya tarik, hingga mengundang kehadiran Raja Salomo.