Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PM Selandia Baru Jacinda Ardern (instagram.com/jacindaardern)

Selama ini, perempuan selalu jadi minoritas di ranah politik. Keberadaannya langka di parlemen maupun di posisi kepala pemerintahan dan kepala negara. Padahal terbukti, bahwa banyak perempuan yang menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin selama pandemi.

Berdasar laporan PBB Women in Politics: 2021 yang dirilis Januari 2021 lalu, mari berkenalan dengan negara-negara yang partisipasi perempuan dalam politiknya masuk daftar 10 besar. 

1. Rwanda

Paul Kagame dan anggota parlemen perempuan Rwanda (npr.org)

Sempat terkoyak karena perang saudara dan genosida di tahun 1994, Rwanda perlahan menjadi salah satu negara yang perkembangannya progresif dalam berbagai aspek. Rwanda menjelma jadi negara Afrika sub-sahara yang stabil secara ekonomi dan politik, bahkan diperkirakan bakal menjadi Singapura atau Swiss untuk benua Afrika beberapa tahun ke depan.

Ia juga menduduki peringkat pertama untuk partisipasi perempuan dalam politik. Persentase anggota parlemen perempuan di Rwanda mencapai 61 persen. Rwanda juga menempatkan 17 perempuan di posisi Menteri dari total 31 Menteri, lebih dari setengah. 

Ini merupakan hasil kebijakan progresif Presiden Paul Kagame pasca genosida yang melihat Rwanda hancur berantakan. Anak-anak perempuan didorong untuk bersekolah dan bekerja, sama seperti laki-laki guna membangun negara.

2. Kuba

Editorial Team

Tonton lebih seru di