Pada suatu masa, Ratu Ankhnespepy II memerintah Mesir. Ia berkuasa hingga putranya cukup umur untuk bertahta. Sebagian besar bangunan pemakaman sang putra telah ditemukan, termasuk makam dan piramida sang ratu.
Ankhnespepy II boleh dibilang sangat berpengaruh hingga dirinya menjadi ratu pertama yang memiliki teks tentang piramida miliknya yang terukir pada monumen. Namun, piramida satelit (Kecil) Ratu Ankhnespepy II tak kunjung ditemukan.
Kemudian pada tahun 2017, sebuah obelisk milik sang ratu ditemukan di dekat pemakaman Saqqara di selatan Kairo. Terbuat dari granit merah, obelisk itu kemungkinan besar bagian dari kuil penguburannya.
Hanya seminggu setelah penemuan artefak itu, sebuah ujung piramida (Pyramidion) obelisk ditemukan. Pyramidion itu berumur sekitar 4.000 tahun dengan tinggi 1,3 meter, dan bagian dasar selebar 1,1 meter.
Karena jarak antara obelisk dan piramid suaminya cukup dekat, pyramidion itu bisa jadi petunjuk untuk menemukan piramid satelit sang ratu. Selama masa jayanya, pyramidion mungkin dilapisi tembaga atau emas untuk mencerminkan Matahari.