Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hari kiamat (pixabay.com/Enrique Meseguer)
ilustrasi hari kiamat (pixabay.com/Enrique Meseguer)

Banyak orang melihat pandemik ini merupakan awal kiamat bumi. Manusia dan makhluk hidup lainnya akan punah, menghilangkan kembali peradaban yang sudah dibangun. Walaupun situasi sekarang memang sedang kacau-kacaunya, tetap saja ini masih merupakan teori.

Teori akan kiamatnya bumi sudah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan. Ada sejumlah kasus yang mereka buat. Melansir berbagai sumber, berikut ini sejumlah teori yang dikatakan akan mengakhiri kehidupan di muka bumi ini.

1. Sinar matahari menjadi terlalu terang

ilustrasi cahaya matahari (olhardigital.com.br)

Saat sinar matahari menjadi terlalu kuat, ia akan mengganggu siklus produksi oksigen di bumi ini. Tumbuhan mengalami kesusahan berfotosintesis. Ini membuat hewan maupun manusia kehabisan udara dan mati karena sesak napas.  

2. Komet jatuh ke bumi

ilustrasi meteor (mirror.co.uk)

Layaknya teori kepunahan dinosaurus, komet yang jatuh masih tetap jadi teori kuat penyebab kepunahan. Jatuhnya komet yang cukup besar akan menghasilkan ledakan besar hingga perubahan cuaca ekstrem.

3. Kepintaran buatan mengambil alih bumi

terminator (Paramount Picture/Terminator: Dark Fate)

Seperti film Terminator, teori terkenal kepunahan adalah kepintaran buatan manusia mengalahkan kemanusiaan itu sendiri. Mereka berakhir punya kepintaran yang lebih tinggi daripada manusia dan memilih untuk memberontak.

4. Populasi manusia yang lebih banyak dari persediaan makanan

ilustrasi over populasi (theguardian.com)

Teori ini dikemukakan ekonom Thomas Malthus di abad 18. Populasi manusia yang terlalu cepat berkembang dan terus bertambah menyebabkan ketimpangan jumlah pangan. Produksi makanan tak bisa memenuhi kelaparan manusia dan ini menciptakan konflik.

5. Ledakan sinar gamma

ilustrasi ledakan gamma (theguardian.com)

Ledakan sinar gamma bukan sekadar cerita fiksi Marvel saja. Jika satu bintang super meledak di suatu galaksi sana, matahari bisa terkena imbasnya. Yang paling ditakutkan adalah matahari akan mati dan membuat segala makhluk hidup di galaksi Bima Sakti mati semua.  

6. Erupsi super besar

erupsi gunung Bromo (Dok.BNPB)

Masih banyak gunung berapi setara Gunung Krakatau yang aktif sampai sekarang. Peneliti berteori ledakan gunung berapi macam ini bisa terjadi kapan saja dan efeknya akan mengakibatkan tsunami hingga zaman es.

7. Ganggang tak lagi menghasilkan oksigen

ilustrasi ganggang (aggietranscript.ucdavis.edu)

Selain pohon, ganggang merupakan penghasil oksigen terbesar lainnya di bumi ini. Seorang geobiologis khawatir, jika perubahan iklim tak bisa dihentikan dan terus terjadi, bukan tidak mungkin ganggang ini tak lagi memproduksi oksigen melainkan gas klorin yang beracun.

8. Bumi menjauh dari matahari

ilustrasi orbit bumi (astronomytrek.com)

Jarak orbit bumi ke matahari terus menerus berubah. Perubahan ini tidak bisa tidak diakui akan berimbas kepada kehidupan.

Belum lagi yang mengalami masalah perubahan orbit ini juga planet lain. Bukan tidak mungkin planet-planet akan bertabrakan satu sama lain.

9. Permasalahan jamur yang merajalela

ilustrasi jamur (eprimefeed.com)

Sejauh ini manusia selalu terfokus mempelajari penyakit yang datang dari virus dan bakteri. Sedangkan untuk penyakit dari jamur, banyak penelitian masih belum cukup mendalam. Dikhawatirkan kelalaian ini akan berimbas pada kehadiran penyakit misterius dari jamur yang tak diketahui orang-orang.

10. Masalah-masalah di poin sebelumnya yang datang bersamaan

ilustrasi kiamat (pixabay.com/ArtTower)

Jika satu teori kepunahan ini terjadi dan menyebabkan kekacauan di mana-mana, bayangkan apa yang terjadi bila muncul bersamaan? Jika dilihat sekilas pun, sebenarnya tiap teori tersebut memiliki koneksi satu sama lain. Seperti bola salju, bukan tidak mungkin terwujudnya satu teori berimbas dengan kemunculan teori kepunahan yang lain.

Bagaimana? Menurut kalian teori mana yang paling masuk akal untuk menyebabkan kepunahan kehidupan? Apakah jatuhnya komet? Ataukah gara-gara ledakan gunung berapi super?

Editorial Team