Mantan Perdana Menteri Pakistan Ibu Benazir Bhutto (kiri) saat mengunjungi Perdana Menteri Shri Atal Bihari Vajpayee di New Delhi pada 12 Desember 2003. (commons.wikimedia.org/Government of India)
Benazir Bhutto adalah pemimpin perempuan pertama yang terpilih secara demokratis di negara mayoritas Muslim, menjadi perdana menteri Pakistan pada tahun 1988. Terlepas dari pencapaian tonggak sejarahnya, Bhutto adalah sosok yang kontroversial. Setelah dihukum karena korupsi selama dua masa jabatannya (yang juga melibatkan pembunuhan saudara laki-lakinya dan kudeta yang gagal), politisi tersebut kembali dari pengasingannya setelah delapan tahun, dan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.
Setelah satu upaya pembunuhan yang gagal pada bulan Oktober 2007, Bhutto terbunuh pada bulan Desember. Meskipun Taliban Pakistan mengklaim kematiannya, penanganan kematiannya oleh pemerintah Pakistan menimbulkan banyak kecurigaan.
Pemerintah secara resmi menegaskan bahwa Bhutto tewas akibat bom bunuh diri yang memecahkan tengkoraknya, tetapi dokter yang melakukan autopsi menemukan luka tembak, tetapi diminta untuk tetap diam.
Orang terdekat Bhutto juga mengklaim bahwa dia menerima telepon ancaman dari Pervez Musharraf (saingan politik Bhutto) yang hanya beberapa bulan sebelum pemilihan.
Persaingan, ketidaksukaan, dan bahkan kedengkian, membuat seseorang dan mungkin kelompok tertentu untuk menyingkirkan orang lain. Hal ini terkadang tidak berjalan sesuai rencana mereka, karena justru menimbulkan permasalahan baru atau mungkin peperangan.