Pada bulan Mei 1816, dunia menjadi tempat yang gelap. Pasalnya, di tahun 1815, gunung Tambora di Indonesia mengalami salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dalam sejarah. Akibatnya, tidak saja menewaskan banyak orang di tempat terdampak, debu dan abunya juga mencemari udara di beberapa negara, salah satunya di Inggris, yang juga mengakibatkan cuaca dingin dan krisis pangan. Kondisi itu memperparah epidemi kolera yang mulai menjangkiti dunia, seperti yang dijelaskan History.
Mary Shelley dan suami barunya, Percy Bysse Shelley, memutuskan untuk mengungsi bersama dengan saudara tiri Mary, Claire Clairmont, dan dokter Percy, John Polidori. Mereka pergi ke Danau Jenewa di Swiss. Di sana, mereka bertemu dengan sesama penulis Lord Byron. Namun di Swiss juga tidak lebih baik, karena cuaca buruk dan penyakit membuat mereka bertahan di dalam rumah sewaan.
Mereka menghabiskan waktu dengan membaca cerita-cerita horor, dan akhirnya memutuskan untuk menulis kisah mereka sendiri. Novel Mary Shelley yang berjudul Frankenstein, tercipta dari perjalanan tersebut. Buku itu akhirnya menjadi pengaruh besar pada horor, sci-fi, dan sastra secara keseluruhan. Terlebih lagi, novel Dr. Polidori "The Vampyre" juga diciptakan di Danau Jenewa.