12 Fakta tentang Valhalla, Salah Satu Mitologi Nordik Populer

"Valhalla" adalah latinisasi dari Nordik Lama "Valhöll," menurut Online Etymology Dictionary, ia memiliki arti "aula pertempuran-terbunuh."

Unsur pertama dari kata, "valr," adalah istilah untuk mereka yang terbunuh dalam pertempuran dan juga bagian pertama dari kata "valkyrie", yang merupakan pemilih dari yang terbunuh. Kata "valr" juga memiliki persamaan dengan kata Latin "vulnus", yang berarti "luka", sumber dari kata bahasa Inggris "vulnerable". 

"Höll" atau "halla" berkaitan dengan kata "hall" dalam bahasa Inggris, yang artinya memiliki kesamaan. Sumber kata-kata ini adalah Proto-Indo-Eropa "kel-," yang berarti "penutup" atau "sembunyi".

Ini juga berkaitan dengan "kiamat", yang secara harfiah berarti penyingkapan atau wahyu. "Hall" dan "höll" terkait dengan kata lain, yang merupakan tempat tinggal orang mati: Neraka, atau sebagaimana orang Nordik menyebutnya, Hel.

Meskipun begitu, tidak semua manusia bisa ke Valhalla. Mirip dengan konsepsi Yunani-Romawi tentang Kepulauan yang Diberkati, Valhalla adalah tujuan akhir bagi mereka yang berani dan memiliki kebajikan. Bagi Viking, kebajikan terbesar mereka datang dari kematian dalam pertempuran.

Orang-orang yang cukup berani ini dapat tinggal di aula besar Odin, dan mereka disebut sebagai "einherjar," yang berarti "pejuang tunggal" atau "tentara satu." Menurut Encyclopedia Mythica, para juara ini diadopsi sebagai putra oleh Odin, atau sebagai pengumpul prajurit yang gugur, yang dikenal sebagai Bapak Pembunuh. 

Penduduk Valhalla dipilih oleh para valkyrie dan dibawa ke aula besar Odin. Sesampai di sana, mereka bisa sepuasnya makan dan minum. Secara khusus, mereka berpesta dengan babi hutan ajaib bernama Sæhrímnir, yang beregenerasi setiap malam sehingga mereka bisa memakannya lagi keesokan harinya.

Meskipun banyak orang yang terus masuk ke Valhalla, namun dagingnya tidak pernah habis, dan madu juga tidak pernah mengering. Namun, tidak semuanya berpesta, ada pula einherjar yang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam pertempuran, berlatih untuk peristiwa Ragnarok. 

Menurut Encyclopedia Britannica, valkyrie merupakan sekelompok gadis yang melayani Odin, peran utama mereka adalah mensurvei siapa saja yang gugur di medan perang dan memutuskan mana yang layak ke Valhalla.

Gadis-gadis perisai Odin ini dikenal berparas menawan namun ganas, karena mereka mengenakan baju besi perang dengan perisai. Mereka juga mampu meramalkan datangnya pertempuran, kematian, dan pertumpahan darah. Mereka bisa melindungi nyawa tentara, tapi mereka juga bisa membunuhnya. 

Norse Mythology menjelaskan bahwa Valhalla digambarkan dengan "emas-cerah" karena atapnya ditutupi perisai emas yang bersinar. Bagian dalam aula dipenuhi meja pesta untuk einherjar, dan kursi-kursi besar yang mengelilingi meja-meja ini dilapisi mantel berhias pelat logam.

Derit dari bangku ini menciptakan suara seperti guntur. Banyak gerbang Valhalla dijaga oleh serigala, dan elang menjulang tinggi di atasnya. Di luar pintu depan Valhalla berdiri pohon besar Glasir, yang daunnya berwarna emas kemerahan.

Pohon itu dianggap paling terkenal di antara dewa dan manusia, dan keindahan emasnya menginspirasi beberapa puisi, yang menggunakan istilah "daun Glasir" atau "jarum glasir" sebagai metafora untuk zat berharga. 

Dilansir Norse Mythology, keberadaan Valhalla ada alam di dewa langit Nordik, Asgard. Perbedaan antara Valhalla sebagai hadiah abadi untuk mereka yang meninggal dengan cara gagah berani, dan Hel bagi mereka yang meninggal dengan cara yang memalukan, katakanlah meninggal karena usia tua atau kecelakaan, mereka bukanlah orang yang akan dipilih.

Dikotomi mitologi ini berasal dari Snorri Sturluson, seorang sarjana abad pertengahan yang menambahkan beberapa agama Kristen ke dalam paganisme Nordik versi lamanya. Karena itu, banyak sumber yang menyatakan bahwa Valhalla ada di bawah bumi.

Menurut Encyclopedia Mythica, atap dari Valhalla adalah rumah dari dua hewan mitologi. Yakni, rusa besar Eikþyrnir, yang berarti "pohon ek berduri". Binatang bertanduk besar ini berdiri di atas atap berlapis emas Valhalla, makan dari pohon ajaib Læraðr, yang berdiri di sebelah Valhalla.

Beberapa penulis mengidentifikasi Læraðr dengan Yggdrasil, pohon ash besar yang cabangnya digantung di sembilan alam. Saat Eikþyrnir menggigit cabang-cabang pohon ini, tanduknya mengeluarkan tetesan air, yang memenuhi sumur Hvergelmir, yang mengalir ke semua sungai.

Hewan di atap Valhalla lainnya adalah kambing betina Heiðrún. Dia juga merumput dari cabang Læraðr, dan ia tidak menghasilkan susu melainkan madu yang disajikan oleh valkyrie ke einherjar dalam jumlah yang tidak pernah habis. Setiap hari, Heiðrún mengisi tong dengan madu yang cukup.

Puisi mitologis Grimnismal berisi salah satu deskripsi paling lengkap tentang Valhalla. Dalam kisahnya, Valhalla berada di Asgard yang dikenal sebagai Glaðsheimr ("rumah terang").

Stanza 22 mengatakan bahwa Valhalla berdiri di belakang gerbang suci Valgrind, yang memiliki 540 pintu, cukup besar untuk didatangi 800 einherjar. Selain itu, Valhalla juga memiliki 540 ruangan, yang terbesar adalah aula besar Thor, yang memiliki 540 kamar. 

Tetapi, sebagian besar sumber mengatakan bahwa aula Thor bukan bagian dari Valhalla. Aula Thor disebut Bilskírnir (yang berarti "abadi" atau "kilat") dan berada di alam Asgard yang disebut Þrúðvangr atau Þrúðheimr, merupakan milik Thor yang diwarisi oleh Odin. Bilskírnir adalah tempat Thor tinggal bersama istrinya Sif dan anak-anak mereka. 

Seperti yang dijelaskan oleh Norse Mythology, minum dan pesta hanyalah aktivitas malam hari bagi para einherjar. Para einherjar menghabiskan hari mereka dengan berkelahi satu sama lain.

Para pejuang yang terluka atau terbunuh (terbunuh ganda) dalam pertempuran postmortem ini akan pulih setiap malamnya. Di Valhalla, para einherjar tidak hanya bersenang-senang, mereka berlatih untuk pertempuran terpenting setelah hidup mereka, yaitu Ragnarok.

Pertempuran apokaliptik antara para dewa dan raksasa Fenrir jika binatang besar itu berhasil lolos dari tempat kurungannya. Sayangnya, terlepas dari pelatihan dan upaya berani mereka, Odin dan putranya ditakdirkan kalah dan tewas bersama dengan seluruh alam semesta miliknya. 

Sejumlah teks mitologis menggambarkan Valhalla sebagai tempat yang bisa dikunjungi. Hal ini diungkapkan dari sejumlah saga dan puisi Nordik oleh euhemerized, yang berarti bahwa Asgard bukanlah tempat tinggal surgawi bagi para dewa, tetapi sebagai kerajaan duniawi.

Odin dan aesirnya bukanlah dewa tetapi hanya raja biasa yang memiliki kekuatan dan juga sihir. Salah satu catatan terkenal tentang Valhalla berasal dari Gylfaginning ("The Beguiling of Gylfi"), prosa abad ke-13 oleh Snorri Sturluson 

Dalam cerita ini, seorang raja bernama Gylfi yakin bahwa para dewa hanyalah penyihir. Untuk mengujinya, dia menyamar sebagai orang tua bernama Gangleri dan pergi mengunjungi Asgard.

Aesir, dengan sihir mereka, meramalkan kunjungannya dan menyiapkan sejumlah ilusi. Karena sihir inilah ia melihat sebuah aula besar dengan sirap perisai emas (yaitu, Valhalla). 

Meskipun jelas tidak semua orang Nordik yang meninggal pergi ke Valhalla, bahkan pejuang gagah berani yang tewas dalam pertempuran pun tidak dijamin berhasil sampai ke sana. Valkyrie hanya membawa sekitar 50 persen orang yang tewas di pertempuran ke Valhalla.

Setengah lainnya pergi ke Folkvangr, alam dewi Freya. Seperti yang dijelaskan Ancient Origins, Freya adalah salah satu dewi paling menonjol dalam agama Nordik kuno, dia juga salah satu dari Vanir, yang dianggap lebih bersahaja dengan simbol kesuburan. Wilayahnya adalah Folkvangr, tempat lain bagi para pejuang yang gugur. 

Folkvangr berarti "lapangan rakyat" atau "lapangan para pejuang," beberapa orang berspekulasi bahwa perbedaan antara Valhalla dan Folkvangr yakni Valhalla adalah tempat tinggal para pemimpin atau perwira dari berbagai tentara, sedangkan Folkvangr adalah tujuan untuk prajurit biasa.

Freya juga memiliki aula besar (Sessrumnir, "ruangan yang dipenuhi kursi"), yang membedakannya dari Valhalla adalah ia juga membawa roh para wanita bangsawan yang telah meninggal, seperti yang tersirat dalam Thorgerdr di Egil's Saga. 

Mitologi Nordik berisi sejumlah kemungkinan adanya kehidupan setelah kematian, yang tidak selalu sama di berbagai sumber. Kehidupan akhirat yang paling umum bagi sebagian besar manusia, menurut Norse Mythology adalah Hel, diperintah oleh dewi yang juga disebut Hel (atau Hela), yang namanya terkait dengan kata Inggris "Neraka".

Tempat itu merupakan akhirat biasa. Beberapa sumber mengatakan bahwa Valhalla hanyalah bagian dari Hel. Ada satu sumber Nordik lama yang menggambarkan kehidupan setelah kematian, yakni tempat hukuman.

Tempat itu disebut Nastrond, yang lantainya dipenuhi ular dan langit-langitnya berlumuran racun. Konon, sumber yang membicarakan Nastrond dipengaruhi oleh konsepsi Kristen tentang neraka.

Mitos dan legenda yang beredar selama ini menyatakan bahwa aula paling mulia ini menjadi rumah abadi dari orang-orang terhebat dan termasyhur yang pernah hidup, wajar jika seseorang menciptakannya di Bumi.

Nah, jika ingin mengunjungi Valhalla, tempat itu berada tepat di luar Regensburg di Bavaria, berdiri monumen Walhalla, tujuan wisata yang populer di sana. 

Sama seperti Valhalla, tempat ini menjadi peristirahatan para pejuang yang gugur dalam mitos Jerman, Walhalla (diucapkannya sama karena w seperti v dalam bahasa Jerman) dibangun oleh arsitek neoklasik Leo von Klenze di bawah perintah Raja Ludwig I pada tahun 1830 untuk dijadikan sebagai tugu peringatan bagi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Jerman.

Monumen ini selesai dibangun pada tahun 1842, dalam gaya neoklasik yang populer pada saat itu, meniru Parthenon di Yunani bukan Valhalla dalam mitologi Nordik. Di dalamnya, ada 130 patung dan 65 tugu peringatan (patung baru terus ditambahkan sejak 1962) yang didedikasikan untuk mengenang orang Jerman yang bersejarah dan penutur bahasa Jerman lainnya seperti Arnulph I, Adipati Bayern.

Terkait benar atau tidaknya Valhalla, tempat tersebut hanyalah legenda atau mitologi Nordik yang cukup populer pada masanya, dan mitologi ini telah menjadi inspirasi berbagai film dan buku di dunia hingga saat ini.