lukisan Louis XIV dari Prancis (commons.wikimedia.org/Hyacinthe Rigaud)
Louis XIV dari Prancis adalah raja yang paling lama memerintah dari negara berdaulat, ia memerintah selama 72 tahun, memperoleh takhta pada usia empat tahun setelah ayahnya meninggal.
Dilansir History, ia terlahir dengan nama Louis-Dieudonne ("anugerah Tuhan," karena ia lahir setelah 23 tahun pernikahan orang tuanya). Sayangnya, dia harus mewarisi negara yang berantakan dan bermasalah. Ibunya, Anne, menjabat sebagai bupati, bersama dengan menteri utamanya, Kardinal Jules Mazarin.
Serangkaian pemberontakan dari para bangsawan Prancis membuat Louis ketakutan akan revolusi. Pemberontakan ini berlangsung selama lima tahun dan bahkan memaksa Anne dan Louis meninggalkan Paris untuk sementara waktu. Saat Mazarin meninggal pada tahun 1661, Louis memerintah tanpa seorang menteri utama, tulis laman Connexion France.
Louis memerintah istananya dengan mengendalikan aristokrasi, pajak, dan agama di Prancis. Sebelum pemerintahannya, sebagian besar pajak yang dikumpulkan oleh kerajaan tidak berjalan dengan baik, tapi di bawah pemerintahannya, Louis menstabilkan kembali sistem pajak.
Louis meminta para bangsawan untuk mengunjungi istana jika mereka ingin mendapatkan pembebasan dan keringanan pajak. Dengan cara ini, aristokrasi dapat dengan mudah dikontrol, para bangsawan membuat perjanjian dan tinggal di apartemen istana, hal ini dilakukan agar mereka tidak membuat rencana pemberontakan.
Louis XIV juga melarang Protestantisme, termasuk mencabut Edikta Nantes. Louis sendiri adalah seorang Katolik yang sangat taat, bahkan menganggap dirinya sebagai wakil Tuhan untuk Prancis.