12 Peristiwa Unik di Perang Salib, Perang antara Muslim dan Kristen
Perang Salib merupakan serangkaian perang yang terjadi antara pasukan Kristen dan Muslim dalam memperebutkan Tanah Suci (saat ini mencakup Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania) sekaligus kota Yerusalem. Perang Salib Pertama dimulai pada 1096 Masehi. Konflik-konflik tersebut berlanjut hingga abad ke-13.
Bahkan setelah abad ke-13, beberapa pertempuran kecil terjadi di sana-sini pada 1500-an. Banyak peristiwa unik sekaligus tak masuk akal yang terjadi selama perang ini berlangsung. Berikut adalah beberapa fakta serta peristiwa paling unik dan aneh yang terjadi selama Perang Salib.
1. Beberapa tentara salib mengikuti angsa yang dikuduskan, menurut dugaan mereka
Sebagian besar orang Eropa abad pertengahan yang ikut Perang Salib didasarkan atas perintah orang-orang yang berkuasa pada saat itu. Bisa saja pejabat setempat, pemimpin agama, atau bahkan tetangga yang sangat fanatik tentang kepercayaannya. Namun, seiring meningkatnya intensitas keagamaan dalam Perang Salib, semakin banyak pula orang yang beranggapan bahwa perang tersebut wajib bagi umat Kristiani demi 'membebaskan wilayah tersebut. Intinya, mereka akan tetap ikut berperang meskipun tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.
Perang Salib Rakyat tahun 1096 adalah perang tidak resmi yang tidak disetujui oleh Paus. Namun, banyak rakyat biasa yang ikut ambil bagian. Bahkan, ada di antara mereka yang mengikuti jejak angsa suci.
Dalam salah satu kisah dari perang tersebut, seorang perempuan miskin dibuntuti oleh salah satu angsanya. Nah, banyak yang salah menafsirkannya. Banyak orang yang meyakini bahwa angsa tersebut diutus Tuhan untuk memimpin mereka.
Para penulis kronik menggambarkan para pengikut angsa ini sebagai orang bodoh. Lagi pula, mana mungkin angsa akan membawa mereka sampai ke Yerusalem? Berdasarkan sebagian besar pemahaman abad pertengahan, hewan dianggap tidak memiliki jiwa, jadi tidak dapat memahami Yang Ilahi (Tuhan). Sikap masyarakat pada masa itu yang terlalu memuja hewan, khususnya angsa, seperti mengizinkannya masuk ke dalam gereja, dianggap sebagai perilaku yang tercela.