Kebanyakan orang yang menderita demam kuning hanya mengalami gejala ringan dari penyakitnya. Memang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, banyak orang yang bahkan tidak mengalami gejala sama sekali. Mereka yang bergejala biasanya menderita demam, nyeri otot, sakit kepala, dan mual. Gejala ringan ini biasanya sembuh dalam beberapa hari.
Namun, beberapa kecil pasien yang terkena virus tidak seberuntung itu. Mereka awalnya berhasil melewati fase awal penyakit, tetapi, dalam satu hari atau lebih, mereka akan memasuki tahap kedua yang jauh lebih berbahaya. Demam kembali datang dengan dahsyat. Organ seperti hati dan ginjal menjadi sasaran utama.
Saat mengalami gagal hati, pasien akan mengalami penyakit kuning, atau menguningnya kulit dan mata mereka. Dalam kasus terburuk, penderita dapat mengeluarkan darah dari mulut, hidung, dan mata mereka. Dari sedikit orang yang berhasil sampai sejauh ini, sekitar setengahnya akan meninggal dalam waktu tujuh hingga 10 hari.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, saat ini manusia memahami bahwa demam kuning adalah virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Yang berarti, sekarang ini manusia dapat melakukan tindakan pencegahan, seperti pengendalian perkembang biakkan nyamuk dan vaksinasi, untuk mengurangi efek dari penyakit yang mengerikan ini. Namun, bagi orang yang hidup sebelum tahun 1900, demam kuning menjadi wabah mematikan yang tak bisa dikendalikan karena tidak ada yang tahu cara menanganinya.