12 Sejarah Pembicara Kode Selama Perang Dunia II di Amerika

Nilai-nilai budaya dianggap dapat mempengaruhi sebuah perang. Logistik yang cerdas, kepemimpinan yang andal, dan brainology ilmiah yang canggih juga berperan penting dalam perang. Lalu ada satu-satunya peran paling vital bagi nasib seluruh pasukan dan bahkan negara, yakni informasi.
Menyembunyikan apa yang diketahui—dan mengungkap apa yang diketahui musuh—selalu menjadi bagian dari konflik manusia. Arah informasi, keahlian mata-mata, kode, dan kriptografi tak terlepas dari informasi rahasia ini.
Berikut adalah kisah tentang bagaimana bahasa asli Amerika melahirkan kode yang tidak dapat dipecahkan dan juga kisah tentang sekitar 500 prajurit Navajo pemberani yang menciptakan pembicara kode dalam Perang Dunia II.
1. Pembicara kode Choctaw
Pembicara kode pertama kali muncul dalam sejarah militer pada Oktober 1918, menurut "Code Talker: United States History" yang diterbitkan Britannica. Di hari-hari terakhir Perang Dunia I, pasukan Sekutu dikerahkan untuk merebut kembali posisi yang dikuasai Jerman, yang dikenal sebagai serangan Meuse-Argonne. Teknologi komunikasi masih dalam masa pertumbuhan, frekuensi radio dan saluran telepon digunakan untuk menyampaikan intelijen militer yang vital.
Delapan tentara Indian Amerika dari suku Choctaw bertugas sebagai operator telepon selama serangan itu. Pasukan Telepon Choctaw, begitu mereka dikenal, bertugas sebagai pembicara kode. Bahasa dan struktur fonetiknya yang tidak biasa membuat bahasa Choctaw tidak dapat ditembus oleh kriptografi Eropa.