Pada tahun 2010, Spitzer membantu para ilmuwan untuk mendeteksi salah satu planet paling terpencil yang pernah ditemukan, dan terletak sekitar 13.000 tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Sebagian besar eksoplanet yang telah ditemukan sebelumnya berada dalam jarak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi.
Spitzer menyelesaikan tugas perburuan eksoplanet ini dengan bantuan teleskop berbasis darat dan teknik pencarian planet yang disebut microlensing. Pendekatan ini bergantung pada fenomena yang disebut lensa gravitasi, yang terjadi ketika cahaya dibelokkan dan diperbesar oleh gravitasi sebuah objek masif. Ketika sebuah bintang melintas di depan sebuah bintang yang lebih jauh, sebagaimana terlihat dari Bumi, maka gravitasi bintang di latar depan dapat membelokkan dan memperbesar cahaya dari bintang di latar belakang. Jika sebuah planet mengorbit bintang di latar depan, gravitasi planet dapat berkontribusi pada pembesaran dan meninggalkan jejak khusus pada cahaya yang diperbesar.
Penemuan ini memberikan satu petunjuk lagi bagi para ilmuwan, yang ingin mengetahui kemiripan populasi planet di wilayah lain galaksi Bima Sakti, atau apakah berbeda dengan apa yang telah diamati di lingkungan kosmik lokal kita.