3 Fakta Hujan Meteor Alpha Capricornid, Puncaknya 30 Juli 2024

Bulan Juli 2024 akan ditutup oleh pertunjukkan-pertunjukkan langit yang spektakuler, salah satunya hujan meteor Alpha Capricornid. Teramati di Indonesia, banyak pengamat (stargazer) yang menantikan hujan meteor ini. Mengutip dari The Sky Live, Alpha Capricornid akan mencapai puncaknya pada 30 Juli 2024.
Sebagai informasi, hujan meteor adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi berada di lintasan yang pernah dilewati oleh komet. Puing-puing komet yang tertinggal di area lintasan akan tertarik oleh gravitasi Bumi. Ketika puing-puing komet tersebut memasuki atmosfer Bumi, maka itulah yang dinamakan hujan meteor. Untuk mendapat penjelasan yang lebih lengkap, yuk, simak fakta-fakta hujan meteor Alpha Capricornid berikut ini!
1. Berasal dari puing-puing komet 169P/NEAT
Hujan meteor Alpha Capricornid berasal dari puing-puing komet 169P/NEAT yang tertinggal di orbit Bumi. Dilansir Space Reference, 169P/NEAT adalah komet periode pendek yang mengelilingi Matahari setiap 1.540 hari (4,22 tahun) sekali. Orbit atau lintasannya diketahui berbentuk elips.
Ketika Bumi berada di orbit yang pernah dilintasi oleh komet 169P/NEAT, puing-puing komet tersebut akan masuk ke atmosfer karena tertarik oleh gravitasi. Saat puing-puing 169P/NEAT masuk ke atmosfer Bumi, maka itulah yang dinamakan hujan meteor Alpha Capricornid. Termasuk fenomena astronomi tahunan, hujan meteor ini selalu muncul pada pertengahan Juli hingga Agustus.