potret Angela "Geli" Raubal dan Adolf Hitler (youtube.com/World History)
Seperti sejarah yang sering kita baca, kekasih Adolf Hitler adalah Eva Braun. Namun, faktanya, Hitler punya beberapa kekasih dalam hidupnya, dan semuanya punya kehidupan yang diwarnai dengan tragedi. Salah satu dari mereka, yang usianya hampir 20 tahun lebih muda dari Hitler, adalah keponakan tiri Hitler sendiri, yang bernama Angela "Geli" Raubal.
Angela "Geli" Raubal lahir pada 4 Juni 1908 di Linz, yang saat itu merupakan bagian dari Austria-Hongaria. Ayahnya, Leo Raubal adalah seorang pegawai pajak dan ibunya, Angela, adalah saudara tiri Adolf Hitler. Ayah Geli meninggal di usia muda, yakni 31 tahun. Saat kematian ayahnya, Geli sendiri baru berusia dua tahun.
Aakah Geli Raubal adalah simpanan pamannya? Nah, ini masih menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan. Hitler memang menyukainya, seperti dia menyukai Eva Braun. Pasalnya, Hitler memang memperlakukan perempuan layaknya perhiasan.
Diketahui bahwa Hitler sangat setia, dan bahkan sangat bergantung dengan Geli Raubal. Hitler juga diduga mengendalikan dan mengurus Geli Raubal selama bertahun-tahun saat Raubal dan ibunya tinggal bersamanya. Hitler juga pernah marah besar dan memecat sopir dan pengawalnya saat ia mengetahui bahwa Raubal berselingkuh dengan sopir tersebut. Namun, meskipun hubungan Hitler dan Raubal menjadi gosip pada saat itu, ia tidak pernah mengonfirmasi kebenarannya.
Angela "Geli" Raubal meninggal pada 1931, di usia 23 tahun. Ia meninggal karena tertembak pistol milik Adolf Hitler di apartemennya. Saat itu, ia memang sedang berada di luar kota. Nazi sendiri menyatakan bahwa kematian Geli Raubal adalah sebuah kecelakaan. Hitler sendiri sangat berduka selama berminggu-minggu setelah meninggalnya Raubal.
Disamping itu, meninggalnya Angela "Geli" Raubal menjadi skandal besar di Jerman pada masa itu. Banyak sekali surat kabar yang memberitakan bahwa Adolf Hitler adalah orang yang membunuh keponakan tirinya itu. Hitler langsung menanggapinya dengan menulis surat pembelaan kepada Münchner Post. Para sejarawan berspekulasi bahwa Raubal kemungkinan bunuh diri, karena berada dibawah tekanan selama bertahun-tahun. Raubal mungkin depresi karena Hitler selalu mengekang dan mengatur kehidupannya. Meski begitu, hal ini belum dapat dibuktikan.