4 Fakta Islam di Eropa, Inggris dan Jerman Paling Ramah kepada Muslim

Mengapa Kristen tetap mengakar di Eropa? Awalnya Romawi barat menyebarkan Kristen di wilayah taklukannya di Eropa. Dalam perkembangannya, banyak varian Kristen bermunculan seperti Ortodoks, Protestan, Katholik, Anglikan dll. Budaya Eropa telah melakukan akulturasi terhadap ajaran Kristen sehingga muncullah perayaan Natal dan Hari Paskah.
Total populasi pemeluk Kristen sekarang kisaran 500 juta jiwa. Omong-omong soal Islam, menurut Statista, pada tahun 2016 mencapai 25 juta orang merupakan 4 % dari total populasi Eropa dengan 5 juta berada di Prancis. Islam pernah menorehkan sejarah besar di wilayah Andalusia (sekarang Spanyol) pada adab pertengahan.
Tak hanya membahas Islam di Andalusia, tapi seperti apa gambaran fakta Islam di Eropa sebagai minoritas bisa kamu telusuri sekarang.
1.Sejarah jayanya Islam di Spanyol
Awalnya pihak Kristen di Iberia pergi ke Afrika demi meminta bantuan Musa ibn Nusair agar mengirim pasukan untuk melawan penguasa Visigoth yang tirani, Roderick di Iberia pada 711 M. Musa kemudian mengirim 7.000 tentara dan hasilnya Roderick dan pasukannya berhasil dikalahkan.
Pada tahun 720 M, Andalusia (Spanyol selatan) sebagian besar berada di bawah kendali Muslim (Moor). Dinasti Ummayah Andalusia menguasai Andalusia berlangsung dari 756 hingga 1031. Pada zaman keemasan Muslim di Andalusia, pemerintahan Muslim mewujudkan toleransi antar umat beragama yakni Islam, Kristen dan Yahudi.
Kota Cordoba, Ummayah Andalusia pada abad 10 maju pesat terdapat 700 masjid dan berlimpahnya toko buku dan perpustakaan. Cordoba saat itu menyimpan segudang ilmu pengetahuan. Sayangnya, pemberontakan internal tahun 1145 membuat pemerintahan Muslim goyah. Akhirnya kekuasaan Muslim pupus pada 1492 dan mengakhiri kekuasaan Islam setelah 700 tahun.
2.Negara mayoritas Muslim di Balkan
Sekitar 95 % penduduk Kosovo saat ini adalah Muslim. Sebab penaklukan Ottoman pada abad 14. Hasil dari pertempuran Kosovo, membuat Ottoman menduduki Kosovo dari 1389 hingga 1912 diikuti dengan Islam yang tersebar luas. Tarif pajak yang tinggi terhadap warga non Muslim, membuat orang Kosovo berbondong-bondong menjadi muallaf secara signifikan pada abad 16.
Dilansir Kharchoufa, persentase populasi Muslim di Albania sekarang adalah 50 % sebagai mayoritas. Ottoman harus bersusah payah mengalahkan penguasa Albania di utara dan tengah dan berhasil. Ottoman punya cara membujuk non-Muslim untuk muallaf yakni penerapan bebas pajak dan diberikan tanah dan properti. Alhasil membuat 2/3 orang Albania menjadi Muslim pada abad 17 dan 18.
Islam di Bosnia menyumbang 50 % populasi sebagai mayoritas. Ottoman menguasai Bosnia dari 1463 hingga 1878. Keuntungan menjadi Muslim adalah memiliki akses untuk jabatan administratif dan miter dalam pemerintahan Ottoman. Kedua, muslim dibebaskan dari pajak dan terakhir dan berhak mendapatkan tanah. Hasilnya, perkembangan populasi Muslim meningkat dari abad 15-17.
3. Islamofobia di Eropa
Jelasnya Islamofobia di Eropa menggambarkan ketakutan dan kebencian irasional terhadap Islam, Muslim dan hal terkait. Sikap Islamofobia yakni adanya penyerangan terhadap rumah dan tempat ibadah bahkan wanita yang mengenakan jilbab, jelas Opensocietyfoundations.
Gelombang migrasi Muslim ke Eropa tahun 2007 saat resesi ekonomi global, membuat Islamofobia semakin menjadi-jadi. Muslim dituduh membawa masalah sosial, mengambil jatah profesi seharusnya untuk orang Eropa sehingga meningkatkan pengangguran dan membebani sistem kesejahteraan sosial.
4. Negara minoritas Islam paling ramah terhadap Muslim
Beberapa negara Eropa minoritas Muslim banyak menjamin kebebasan beragama termasuk Islam. Dibangunnya masjid, tersedianya makanan halal dll. Namun, Jerman dianggap oleh komunitas Muslim sebagai salah satu paling ramah. Sebab Jerman mempunyai populasi Muslim sebanyak 4 juta jiwa.
Hukum di Jerman memberikan perlindungan yang kuat untuk hak-hak beragama tanpa diskriminasi. Berlin dan Hamburg menawarkan banyak masjid, restoran halal dan pusat budaya Islam. Lembaga pendidikan Islam membuka kesempatan bagi umat Muslim di Jerman untuk memperoleh pendidikan agama dan kesempatan mendapatkan beasiswa.
Negara paling ramah selanjutnya adalah Inggris. London, Birmingham dan Manchester adalah kota-kota idaman komunitas Muslim karena memberikan berbagai layanan dan fasilitas bermuatan Islam kepada mereka. Kunci utama ramahnya Inggris terhadap Muslim adalah hukum Inggris yang melindungi hak-hak beragama dan melarang diskriminasi.
Prancis gak termasuk list negara minoritas paling ramah terhadap Muslim, walaupun populasi Muslimnya paling banyak di Eropa. Sebab, prinsip sekularismenya kuat misalnya melarang penggunaan jilbab di ruang publik dan tentu Islamofobianya menjadi alasan kuat.
Sebenarnya tonggak awal sejarah Islam masuk ke Eropa adalah dimulainya tampuk kekuasaan Ummayah di Iberia atau Andalusia pada abad 8 M. Ottoman berhasil mengislamkan wilayah Balkan dengan warisannya tetap bertahan dibuktikan sebagian Balkan menjadi mayoritas Islam dewasa ini. Sayangnya, Andalusia kini tidak menjadi mayoritas Islam.