Potret saat referendum (commons.wikimedia.org/Amadalvarez)
Masyarakat Katalan di Katalonia punya dasarnya merasa berbeda dengan Spanyol. Fakta sejarahnya, Katalonia sudah memiliki otonomi pemerintahan mandiri di bawah Kerajaan Aragon pada abad pertengahan. Otonomi Katalonia hilang setelah kerajaan Castilia dan Aragon saling menyatukan wilayah mereka pada abad 15.
Pada 1931, Francesc Marica berhasil memproklamasikan kemerdekaan Katalonia membentuk pemerintahan otonom sementara waktu. Pada 1936, kudeta militer memicu perang saudara di Spanyol. Franco berhasil menembak pemerintahan presiden Katalonia dan Katalonia akhrinya dikuasai Franco.
Di masa pemerintahan Francisco Franco, Katalonia sempat dicabut status otonominya berdampak pada dilarangnya penggunaan bahasa Katalan dan elemen budaya lainnya. Setelah kematian Franco, di sini lah dimulainya niat Katalan untuk menyerukan kemerdekaannya.
Pada 2017, masyarakat Katalonia pernah mengajukan referendum untuk memproklamirkan kemerdekaannya dengan hasil 2,26 juta warga setuju untuk merdeka dari Spanyol.
Semua upaya itu berujung kegagalan karena Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy menganggap hasil referendum itu tidak sah. Alasan jelasnya, Spanyol tidak ingin kehilangan salah satu aset industri besar yang berpusat di Katalonia.
Sampai saat ini, nasionalisme masyarakat Katalonia masih menonjol. Bendera Katalonia sering terlihat di rumah-rumah dan jalan-jalan. Itulah sederet fakta dari Katalonia baik profil kotanya, budaya kebanggaan dan sejarah.