Bunga Dracula Vampira (commons.wikimedia.org/Brett Francis)
Di balik tampilannya yang gelap, Dracula vampira dan jenis sejenisnya punya cara penyerbukan yang berbeda dari kebanyakan anggrek tropis. Jika anggrek lain menarik lebah atau kupu-kupu dengan nektar manis dan aroma harum, Dracula justru menarik perhatian lalat sebagai penyerbuk utamanya.
Dilansir laman New Scientist, anggrek Dracula telah berevolusi untuk meniru jamur, baik dari penampilan maupun aroma, demi menarik serangga yang disebut lalat jamur (fungus gnats). Cara penyerbukan ini, yang disebut mycomimicry, bekerja dengan meniru jamur. Lalat datang karena mengira bunga itu adalah jamur tempat mereka biasa bertelur atau mencari makan.
Saat hinggap, lalat tanpa sadar membawa serbuk sari dan memindahkannya ke bunga lain. Strategi ini membuat Dracula vampira bisa tetap berkembang biak meski tidak menarik polinator yang biasanya dianggap “indah” seperti lebah atau kupu-kupu.
Inilah empat fakta menarik tentang Dracula vampira, anggrek unik dengan tampilan gelap dan cara hidup yang tak biasa. Dari bentuk bunganya yang menyerupai wajah kelelawar hingga strategi penyerbukannya yang cerdik, spesies ini menjadi bukti bahwa keindahan alam memiliki banyak sisi yang berbeda.