Santa with Elves karya Norman Rockwell muncul di sampul The Saturday Evening Post yang diterbitkan pada 2 Desember 1922 (commons.wikimedia.org/Norman Rockwell)
Tidak sampai disitu, ada puisi berjudul The Night Before Christmas atau awalnya disebut A Visit from St. Nicholas (1823). Puisi ini menceritakan tentang Santa dan peri tua yang periang, serta suka memberikan hadiah kepada anak-anak, lengkap dengan kereta luncur, dan delapan rusa kutub. Berkat puisi epik ini, para penulis dan seniman dari lintas generasi terinspirasi dengan puisi tersebut. Salah satunya Norman Rockwell, pelukis Amerika, yang melukis Santa Claus yang dikelilingi oleh para peri kecil. Lukisan ini berjudul Santa with Elves yang diterbitkan The Saturday Evening Post pada 1922.
Dalam sebuah film pendek berjudul Santa's Workshop (1932), Disney menggambarkan para peri sedang mengurus rusa kutub dan membantu Santa Claus, yang dimaksudkan sebagai peri yang nakal tetapi baik. Pada saat itu, kisah peri Natal pun mulai dikenal banyak orang. Karakter peri natal pun semakin populer ketika film komedi Elf (2003) ditayangkan.
Natal memang identik dengan Santa Claus dan peri-perinya. Siapa sangka, ya, ternyata peri ini terinspirasi dari mitologi Nordik. Kisahnya berkembang seiring waktu dan dikaitkan dengan berbagai kisah, termasuk kisah dari Alkitab. Nah, kamu sudah tidak penasaran, kan, tentang sejarah peri natal.