Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hewan yang Siklus Hidupnya Tergantung Fase Bulan
ilustrasi penyu (pexels.com/Laurent Quer)

Intinya sih...

  • Karang laut berkembang biak secara serempak dengan fase bulan tertentu, dipicu oleh cahaya bulan untuk memaksimalkan pembuahan.

  • Anak penyu bergantung pada cahaya bulan untuk menemukan arah menuju lautan setelah menetas, fase bulan yang gelap dapat mengurangi peluang hidupnya.

  • Ikan grunion bertelur di pantai saat pasang tertinggi yang terjadi pada fase bulan purnama atau baru, memastikan kelangsungan populasinya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Fenomena alam sering kali memberi pengaruh besar terhadap perilaku makhluk hidup, termasuk hewan-hewan yang siklus hidupnya sangat dipengaruhi oleh fase bulan. Perubahan cahaya, tarikan gravitasi, hingga ritme ekologi yang dipicu oleh bulan bisa menentukan kapan mereka makan, berkembang biak, atau bahkan bermigrasi.

Ada hewan-hewan yang memang memiliki ketergantungan yang begitu kuat pada fase bulan, sehingga perubahan kecil pada siklus yang ada bisa memengaruhi keberhasilan hidup mereka. Berikut ini merupakan beberapa hewan yang dikenal memiliki siklus hidup tergantung fase bulan, sehingga menarik untuk dipelajari.

1. Karang laut

ilustrasi terumbu karang (pexels.com/Francesco Ungaro)

Karang laut memiliki pola reproduksi yang sangat teratur dan sering kali terjadi secara serempak dengan mengacu pada fase bulan tertentu. Proses pelepasan telur dan sperma ini bisa dilakukan bersamaan pada malam hari ketika bulan sudah mulai masuk pada fase purnama atau sesudahnya agar memaksimalkan proses pembuahan.

Cahaya bulan bisa menjadi pemicu utama yang memberikan sinyal biologis bagi jutaan koloni karang untuk terus melakukan spawning secara massal. Ritme ini begitu konsisten, sehingga ilmuwan pun dapat memprediksi kapan peristiwa luar biasa tersebut akan terjadi setiap tahunnya.

2. Penyu laut

ilustrasi penyu (pexels.com/Richard DeFazio)

Anak penyu sangat bergantung pada cahaya nulan untuk bisa menemukan arah menuju lautan setelah menetas pada malam harinya. Pada fase bulan tertentu, ternyata cahayanya akan jauh lebih terang, sehingga memberikan panduan alami agar mereka pun bisa melaju menuju cakrawala laut yang jauh lebih terang jika dibandingkan daratan.

Jika fase bulan gelap atau terjadi gangguan pada cahaya buatan, maka anak penyu bisa tersesat dan bergerak ke arah yang salah, sehingga menurunkan peluang hidupnya secara signifikan. Ketergantungan ini menjadikan fase bulan sebagai faktor krusial dalam siklus hidup penyu dari generasi ke generasi.

3. Ikan grunion

ilustrasi ikan grunion (marinesanctuary.org)

Ikan grunion dari pesisir Amerika dikenal unik karena mereka bertelur di pantai ketika pasang tertinggi yang pada umumnya terjadi ketika fase bulan purnama atau bulan baru. Perilaku ini memungkinkan telur-telur mereka untuk tertanam di pasir dan tetap aman dari adanya ombak hingga pasang surut berikutnya.

Pada saat fase bulan berubah dan pasang kembali naik di waktu yang tepat, maka telur-telurnya akan menetas dan anak ikan tersebut akan terbawa kembali ke lautan. Pola ini menunjukkan nagaimana ikan kecil ternyata bisa menghasilkan ritme bulan untuk memastikan kelangsungan populasinya.

4. Cacing palolo

ilustrasi cacing palolo (britannica.com)

Cacing palolo dari daerah Pasifik Selatan memiliki siklus pemijahan yang sangat khas dan hanya terjadi di waktu tertentu berdasarkan fase bulan. Bagian tubuh berisi telur atau sperma akan terlepas secara bersamaan dan naik ke permukaan laut untuk berkembang dengan baik.

Fenomena ini kerap terjadi pada bulan Oktober atau November, di mana fase bulan mencapai kondisi yang tepat untuk bisa memberikan sinyal terkait pemijahan massal. Siklus ini begitu akurat, sehingga masyarakat lokal pun dapat memperkirakan waktu kemunculan cacing palolo setiap tahunnya.

Siklus bulan memainkan peran penting dalam kehidupan banyak hewan, terutama yang hidup di lingkungan laut dan pesisir. Pengaruhnya bukan hanya menentukan waktu reproduksi, namun juga membantu organisme bertahan hidup melalui ritme alam yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Memahami ketergantungan ini membuat kita semakin menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi spesies yang sangat bergantung pada fenomena astronomis!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team