Ilustrasi tulisan Venezuela (unsplash.com/Leonardo Guillen)
Venezuela pernah mengubah zona waktunya demi alasan politik sekaligus mengatasi krisis energi yang melanda negara tersebut. Dilansir dari laman NPR, pada tahun 2007 Presiden Hugo Chavez memundurkan waktu Venezuela sebanyak 30 menit menjadi UTC−4:30 dengan tujuan agar anak-anak sekolah bisa bangun saat hari sudah mulai terang, serta sebagai simbol perubahan kebijakan di masa pemerintahannya.
Namun, perubahan ini juga menimbulkan kritik karena membuat waktu Venezuela unik di Amerika, berbeda setengah jam dari tetangga-tetangganya, dan memicu sejumlah lelucon serta keraguan tentang efektivitas waktu tersebut untuk meningkatkan produktivitas.
Kemudian, pada 2016, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro membalik perubahan tersebut dengan memajukan jam Venezuela kembali ke UTC−4 untuk menyelaraskan waktu dengan negara tetangga dan mengurangi konsumsi listrik di malam hari di tengah krisis listrik yang parah.
Menurut laman VOA News, sebagai bagian dari program penghematan energi yang mencakup pengurangan jam kerja dan pembatasan pemakaian listrik publik, meskipun rezim ini menghadapi skeptisisme dari sebagian warga yang mempertanyakan efektivitas kebijakan tersebut dalam jangka panjang.
Perubahan zona waktu bisa jadi cerminan sikap politik suatu negara. Dari keputusan simbolis hingga strategi diplomatik, semuanya menunjukkan bahwa waktu pun bisa sarat makna.