Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret William McKinley dan John F. Kennedy (commons.wikimedia.org/Unknown Author || commons.wikimedia.org/John F. Kennedy Presidential Library and Museum)
potret William McKinley dan John F. Kennedy (commons.wikimedia.org/Unknown Author || commons.wikimedia.org/John F. Kennedy Presidential Library and Museum)

Dalam perjalanan sejarah Amerika, jabatan presiden merupakan posisi tertinggi yang sekaligus diawasi secara ketat. Meskipun banyak presiden meninggalkan jejaknya melalui kebijakan yang dibuat dan pesan pidatonya yang mendalam, namun beberapa di antaranya mengalami nasib tragis yang menggemparkan negara. Pembunuhan terhadap seorang presiden bukan sekadar peristiwa, tetapi juga babak kelam dalam kisah demokrasi.

Pembunuhan dalam konteks kenegaraan menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaan pendapat politik, keamanan, dan rapuhnya kepemimpinan. Hidup mereka berakhir terlalu cepat, tetapi warisan mereka senantiasa membentuk Amerika hingga saat ini. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas empat mantan presiden Amerika Serikat yang dibunuh saat masih menjabat.

1. Abraham Lincoln (1809-1865)

Abraham Lincoln (commons.wikimedia.org/Alexander Gardner, Moses Parker Rice)

Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah negara tersebut. Ia memimpin bangsa ini melalui masa-masa sulit dalam Perang Saudara dan berjuang keras untuk mengakhiri perbudakan. Komitmennya terhadap persatuan dan visi untuk negara yang harmonis sangat kuat dan mendalam.

Pada tanggal 14 April 1865, hanya beberapa hari setelah Jenderal Lee menyerah di Appomattox, Lincoln menghadiri pertunjukan di Ford’s Theatre di Washington D.C. Malam itu seharusnya menjadi waktu untuk bersantai setelah bertahun-tahun penuh dengan konflik dan ketegangan. Namun, suasana damai itu berubah menjadi momen tragis ketika John Wilkes Booth memasuki ruang kepresidenan dan menembaknya.

Kematian Lincoln menimbulkan duka yang sangat mendalam di seluruh negeri, dan berita tentang pembunuhannya menyebar dengan cepat. Kehilangan sosok pemimpin tertinggi yang berkomitmen pada kesetaraan dan persatuan ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Amerika. Warisan yang ditinggalkannya terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak generasi hingga saat ini.

2. James Garfield (1831-1881)

James Garfield (commons.wikimedia.org/Unknown Author)

James Garfield merupakan Presiden Amerika Serikat ke-20, dan ia menjalani kehidupan yang penuh dengan pencapaian luar biasa namun berakhir dengan tragis. Garfield lahir pada tahun 1831 di Ohio dan dikenal sebagai seorang akademisi serta pahlawan dalam Perang Saudara sebelum akhirnya terpilih sebagai presiden pada tahun 1881. Sayangnya, masa kepresidenannya tidak berlangsung lama karena ia menjadi korban penembakan hanya beberapa bulan setelah dilantik.

Pada tanggal 2 Juli, Garfield ditembak oleh seseorang bernama Charles Guiteau di sebuah stasiun kereta api di Washington D.C.. Guiteau, pelaku penembakan ini, percaya bahwa tindakannya akan membawa manfaat bagi negara.

Meskipun James Garfield berjuang untuk bertahan hidup selama lebih dari dua bulan, ia akhirnya meninggal dunia akibat infeksi yang disebabkan oleh kesalahan dalam penanganan medis. Kematian Garfield pada tanggal 19 September mengejutkan satu negara dan memunculkan berbagai pertanyaan mengenai praktik medis pada masa itu.

Sepeninggalnya, Garfield dikenang sebagai seorang pemimpin yang mendukung reformasi layanan sipil. Bahkan, ia juga dipandang sebagai sosok yang potensi dan kontribusinya terhalang oleh kekerasan yang menimpa para pejabat publik.

3. William McKinley (1843-1901)

William McKinley (commons.wikimedia.org/Unknown Author)

William McKinley menjabat sebagai Presiden AS yang ke-25 dari tahun 1897 hingga kematiannya yang tragis pada tahun 1901. Ia dikenal sebagai sosok yang memimpin negara di tengah pertumbuhan industri dan ekspansi internasional. Pada tanggal 6 September 1901, saat menghadiri Pan-American Exposition di Buffalo, New York, McKinley ditembak oleh seorang anarkis bernama Leon Czolgosz. Czolgosz mendekatinya dengan berpura-pura berjabat tangan sebelum melepaskan dua tembakan dari jarak dekat.

Setelah insiden tersebut, McKinley segera mendapatkan perawatan medis, namun kondisinya terus memburuk selama beberapa hari kemudian. Perjuangan hidupnya menjadi sorotan nasional, dengan seluruh rakyat Amerika menunggu dengan cemas kabar tentang kesehatannya. Sayangnya, pada tanggal 14 September, McKinley meninggal dunia akibat luka-lukanya—pun meninggalkan duka yang mendalam bagi bangsa ini.

Pembunuhan William McKinley menjadi momen penting dalam sejarah Amerika, menandai perubahan penting dalam cara pemerintah menangani keamanan bagi pejabat publik. Kejadian ini memicu peningkatan langkah-langkah keamanan dan menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar terhadap ekstremisme politik. Warisan McKinley kini selamanya terkait dengan peristiwa tragis yang mengguncang negara ini.

4. John F. Kennedy (1917-1963)

John F. Kennedy (commons.wikimedia.org/John F. Kennedy Presidential Library and Museum)

John F. Kennedy, yang menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-35, dikenal sebagai sosok pemimpin yang karismatik. Masa kepemimpinannya, yang dimulai pada Januari 1961, menjadi salah satu periode penting dalam sejarah negara tersebut. Ia cepat mendapatkan perhatian publik berkat pidato-pidatonya yang penuh inspirasi dan visi ambisius untuk masa depan Amerika.

Namun, pada tanggal 22 November 1963, sebuah tragedi terjadi: Kennedy dibunuh dengan cara ditembak saat melewati kota Dallas, Texas. Ketika iring-iringan mobilnya melintas di Dealey Plaza, suara tembakan mengguncang suasana. Pada saat itu, semua orang yang sedang menyaksikan iring-iringannya seketika dilanda ketakutan. Karena salah satu pemimpin yang paling mereka cintai itu menjadi korban dari tindakan kekerasan brutal.

Pembunuhan Kennedy tidak hanya mengguncang Amerika, tetapi juga mengubah arah politik dunia. Peristiwa tersebut meninggalkan dampak mendalam di masyarakat dan terus memengaruhi pemikiran politik serta partisipasi sipil hingga saat ini. Kejadian seputar kematiannya memicu berbagai teori konspirasi dan perdebatan yang masih berlangsung. Hal ini menjadikannya sebagai momen yang terus membekas dalam ingatan kolektif rakyat Amerika.

Kisah tragis keempat presiden di atas menggambarkan betapa rentannya pemimpin tertinggi dalam menghadapi tantangan dan ancaman. Begitu juga dengan dampak mendalam dari akhir hidup mereka terhadap rakyat Amerika Serikat. Setiap pembunuhan keempat presiden tersebut bukan hanya mengubah arah sejarah, tetapi juga menyoroti perjuangan yang terus berlanjut dalam mencapai demokrasi yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team