Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
herald.ng

Tragedi gempa baru saja menghantam kawan-kawan kita yang ada di Sulawesi. Memakan korban hingga puluhan ribu, tragedi bencana Palu-Donggala dapat dikatakan sebagai tragedi alam besar pada satu dekade ini yang diikuti dengan tragedi sebelumnya, yaitu tragedi Lombok. Bencana tak terduga tersebut membuka mata masyarakat untuk lebih mengerti bagaimana kondisi kita yang hidup di Indonesia, sebuah negara yang dilewati Ring of Fire dan sangat rawan gempa, mengenai patahan dan proses yang bernama likuefaksi.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai fenomena patahan, IDN Times langsung berbicara dengan Dr. Amien Widodo, salah seorang dosen yang mengajar bidang geofisika di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS). Beliau adalah yang mengemukakan adanya keberadaan sesar di Surabaya. Dalam penjelasannya, Pak Amien menjelaskanbahwa unsur tanah menjadi salah satu faktor penentu energi gempa. Untuk kasus di Surabaya, bebatuan menjadi unsur mayoritas lapisan tanah di patahan tersebut sehingga sangat sulit terjadi adanya likuefaksi.

“Tetapi tetap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena ada kemungkinan lapisan tanah di sana tidak hanya diisi bebatuan,” tambah Pak Amien menjelaskan situasi patahan Surabaya.

Dari pembicaraan tersebut pula, kami juga belajar mengenai macam-macam patahan yang ada di dunia ini berdasarkan gerakannya. Berikut adalah penjelasan mengenai patahan-patahan tersebut.

1. Patahan naik

IDN Times/Sukma Shakti

Ini adalah kondisi di mana sebagian dataran terdorong ke atas. Hal ini diakibatkan adanya dorongan dari dalam bumi yang bisa berasal dari air tanah ataupun lava, menyebabkan lapisan dataran dipaksa untuk terangkat ke atas. Tidak hanya mendorong lapisan saja. Jika berada di dekat atau di laut, lapisan dapat mendorong air juga membuat gelombang besar yang dikenal sebagai tsunami

2. Patahan turun

Editorial Team

Tonton lebih seru di