Mengapa perempuan lebih kuat dan berkuasa dibandingkan dengan laki-laki secara alamiah? Jawabnya karena evolusi. Yup, salah satu jawaban sains mengenai hal ini adalah evolusi yang terjadi pada semua spesies makhluk hidup di Bumi.
Dalam sebuah koloni hewan, misalnya, maka ratu akan memimpin koloni tersebut. Memang, dalam beberapa kasus, ada juga raja yang memimpin sebuah koloni, misalnya rayap. Namun, tetap saja ratu rayap memiliki kuasa yang lebih besar.
Jalur evolusi lebih dulu meletakkan status perempuan sebagai Mother of Nature atau Ibu Alam. Ini bukan hanya slogan semata, melainkan memang betul-betul hasil dari seleksi alam.
Ada sebuah hasil penelitian dan studi empiris yang memiliki kesimpulan menarik. Laman The Scientist mengungkap bahwa menurut sains dan evolusi, sebetulnya laki-laki itu hanyalah tambahan di alam. Pada mulanya, miliaran tahun yang lalu, mikroorganisme tunggal dapat menghasilkan keturunan-keturunan baru secara mandiri atau aseksual.
Banyak ahli sepakat bahwa mikroorganisme tunggal tersebut adalah betina dan dapat menghasilkan keturunan tanpa kontak seksual dengan lawan jenis. Hewan-hewan betina modern pun ada yang dapat bereproduksi tanpa kehadiran lawan jenisnya.
Komodo betina, misalnya, bisa bereproduksi tanpa kehadiran komodo jantan. Reproduksi ini dinamakan partenogenesis, sebuah cara reproduksi yang langka karena hanya memiliki DNA tunggal dari induk betinanya saja. Hewan-hewan seperti kutu, lebah, beberapa jenis reptil, ikan, dan burung jenis tertentu juga dapat melakukan reproduksi partenogenesis.