Ilustrasi Times Square (unsplash.com/Andreas M)
Sebelum tradisi hitung mundur digunakan sebagai tanda tahun baru, ada tradisi menjatuhkan bola dan kembang api. Tradisi kembang api biasa dilakukan di benua Eropa, tetapi penggunaan kembang api di Amerika sempat dihentikan.
Masyarakat Amerika pada saat itu merayakan tahun baru di gereja dengan bunyi lonceng sebagai tanda tengah malam. Sekitar tahun 1904, The New York Times memindahkan kantor pusatnya ke Manhattan (Times Square). Sang pemilik, Adolf Ochs, bermaksud merayakan tahun baru di gedung itu pada 1905, dan para pekerjanya menembakkan bom dinamit seperti kembang api dari lantai atas. Namun, ternyata abu panas peledak itu menghujani jalanan di sekitar gedung, sehingga kepolisian setempat melarang penggunaannya.
Ochs kemudian memiliki cara baru untuk merayakan tahun baru. Ia membuat bola raksasa dilapisi lampu-lampu yang akan dijatuhkan dari atas sebuah tiang puncak gedung The New York Times untuk menandai pergantian tahun. Dilansir Britannica, ini terinspirasi dari tradisi maritim menjatuhkan bola untuk menyesuaikan kronometer atau alat navigasi maritim saat berada di laut, karena saat itu hanya beberapa orang saja yang bisa membeli jam. Tradisi Ochs ini pertama kali dilakukan pada 31 Desember 1906 dan terus berlanjut hingga saat ini. Hal itupun yang membuat masyarakat berbondong-bondong datang ke Times Square untuk perayaan tahun baru.