thevintageclothespin.blogspot.co.id
Tidak seperti sekarang yang lebih sering menggunakan mesin untuk menjahit. Pada abad ke-19 para wanita masih melakukannya dengan tangannya sendiri. Sehingga mereka menyimpan berbagai macam jarum di rumahnya.
Ketika sedang menjahit, mereka kerap meletakkan jarum di bibir saat sedang membetulkan atau mengubah posisi jahitan, yang pada akhirnya menyebabkan banyaknya laporan mengenai tertelannya jarum.
Misalnya pada tahun 1897, ketika seorang asisten rumah tangga berusia 56 tahun yang tidak sengaja tertelan jarum jahitnya. Dia dibawa ke rumah sakit, namun meninggal enam minggu kemudian karena jarum tersebut menancap di ususnya.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun menjadi korban. Namun kerap kali orangtua tidak terlalu peduli terhadap insiden seperti ini. Suatu kasus pada tahun 1881, seorang anak laki-laki dilaporkan batuk mengeluarkan sebuah jarum yang belakangan diketahui telah tertelan enam tahun lalu.
Kasus lainnya terjadi pada tahun 1897, seorang bayi menelan sebuah jarum peniti. Orangtua anak tersebut sadar apa yang baru terjadi dan mengawasi anak tersebut selama beberapa hari. Hingga akhirnya mereka lupa dengan insiden itu.
Enam bulan kemudian, anak itu mulai mengalami batuk darah, mengeluarkan peniti tersebut yang sudah berkarat dan menghitam.