5 Bunga yang Sanggup Hidup di Iklim Ekstrem Antartika

Benua Antartika merupakan sebuah benua yang memiliki keunikannya sendiri. Hal ini karena Benua Antartika adalah benua yang setiap tahunnya selalu terbaluti dengan suhu dingin yang ekstrem. Selain itu, daratan dari benua ini juga dipenuhi oleh bongkahan-bongkahan es yang mendapat julukan sebagai ‘es abadi’.
Akan tetapi, meski memiliki suhu yang sangat ekstrem bukan berarti tidak ada makhluk hidup yang hidup di Benua Antartika. Beberapa flora maupun fauna berhasil beradaptasi dengan suhu Antartika yang ekstrem dan menjadikan benua penuh es ini sebagai rumah mereka.
Lalu, apa saja flora yang dapat bertahan hidup di Antartika? Berikut ini adalah 5 tanaman unik yang berhasil tumbuh di Antartika.
1. Antarctic hair grass (Deschampsia antarctica)
Tanaman pertama yang berhasil bertahan di suhu ekstrem Antartika adalah Antarctic hair grass atau rumput rambut Antartika. Dilansir Oceanwide, Antarctic hair grass memiliki nama ilmiah Deschampsia antarctica dan merupakan salah satu dari dua bunga yang tumbuh di Antartika.
Antarctic hair grass tumbuh di Semenanjung Antartika dan terkonsentrasi di kawasan berbatu. Tumbuhan ini sangatlah menakjubkan dengan memiliki masa pertumbuhan singkat di musim panas. Meski ukurannya kecil, Antactic hair grass memanfaatkan sistem perakarannya dengan baik agar dapat menyerap air dan nutrisi dari sekitar.
Selain itu, tumbuhan ini juga mampu bertahan dari segala gangguan, seperti angin kencang dan gangguan hewan lain. Setelah musim panas berlalu, rumput rambut Antartika akan kehilangan daun-daun mereka yang panjang, hijau, dan ramping. Sebagai gantinya, tumbuhan ini akan mampu bertahan hidup di suhu beku tanpa mati total.
2. Antarctic pearlwort (Colobanthus quitensis)
Kedua adalah Antarctic pearlwort atau lumut mutiara Antartika. Tanaman satu ini memiliki penampilan yang indah dengan bunga kecil berwarna kuning. Lumut mutiara Antartika dapat tumbuh sampai setinggi 5 cm dan dapat ditemukan di daerah berbatu di pesisir Antartika.
Hal yang menarik lain dari dua jenis bunga yang tumbuh di Antartika ini adalah cara mereka berkembang biak. Bunga-bunga lain pada umumnya memanfaatkan lebah, serangga, burung, atau hewan lainnya untuk membantu proses penyerbukan.
Sebagai gantinya, baik Antarctic pearlwort atau Antarctic hair grass memanfaatkan angin untuk membantu proses penyerbukan. Dengan begitu, kedua jenis bunga ini dapat terus bertahan hidup dan berkembang biak di Antartika yang ekstrem meski tanpa bantuan lebah, serangga, dan lainnya.
3. Lichen atau lumut kerak
Dilansir Australian Antarctic Program, terdapat tiga jenis lumut kerak (lichen) utama di Antartika. Adapun ketiga jenis lumut kerak tersebut adalah crustose lichen, foliose lichen, dan fruticose lichen.
Crustose lichen adalah lumut yang membentuk kerak tipis pada permukaan tempat mereka tumbuh. Kemudian, foliose lichen memiliki daun yang berbentuk seperti cuping telinga dan fruticose lichen yang memiliki kebiasaan tumbuh seperti semak-semak.
Selain ketiga jenis lumut kerak di atas, di Antartika juga terdapat setidaknya 250 spesies lichen atau lumut kerak. Akan tetapi, lumut kerak di Antartika memiliki pertumbuhan yang sangat lambat. Di Maritime Antarctic, tingkat pertumbuhan lichen mencapai 1 cm per 100 tahun. Sedangkan, di lingkungan yang lebih keras, pertumbuhannya bisa mencapai 1 cm per 1.000 tahun.
4. Lumut
Benua Antartika merupakan rumah bagi kurang lebih 100 spesies lumut dan 25-30 spesies lumut hati. Pertumbuhan lumut ini tersebar di seluruh daerah Antartika yang dapat ditumbuhi tumbuhan.
Selayaknya tumbuhan lainnya yang hidup di Antartika, lumut juga melakukan adaptasi agar dapat terus bertahan hidup dan berkembang biak. Karena kondisi lingkungan tempat tumbuhan ini tumbuh sangat ekstrem, sebagian besar lumut di Antartika bereproduksi secara aseksual. Lumut dapat berkembang biak dari puncak pucuk daun (gemmae).
Selain itu, banyak lumut di Antartika yang memiliki batang dan juga pucuk daun yang rapat guna meminimalkan kehilangan air. Beberapa lumut juga memiliki pigmen karotenoid berwarna oranye yang berfungsi untuk melindungi fotosistem dari kerusakan ketika musim panas tiba.
Saat musim dingin berlangsung, lumut-lumut di Antartika akan berdiam diri dengan damai di bawah salju. Hal ini karena tumpukan salju melindungi lumut dari angin, partikel yang terbawa angin, dan juga suhu ekstrem.
5. Kelp atau rumput laut
Kelp merupakan salah satu kontributor penting bagi kehidupan laut Antartika. Salah satu jenis kelp yang ada di lingkungan Antartika adalah rumput laut banteng (Durvillaea antarctica) yang juga dikenal sebagai rumput laut terkuat di dunia. Rumput laut banteng tumbuh di dasar pantai berbatu di Pulau Macquarie.
Selain rumput laut banteng, di Pualu Macquarie juga tumbuh rumput laut raksasa (Macrocystis pyrifera). Berbeda dengan rumput laut banteng, rumput laut raksasa tumbuh di kedalaman lebih dari 6 meter. Kedua jenis rumput laut ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai lebih dari 20 meter.
Itulah dia 5 tanaman mengagumkan yang dapat tumbuh di Antartika yang terkenal sebagai daratan dengan suhu dingin yang sangat ekstrem. Masing-masing dari tanaman tersebut memiliki caranya sendiri untuk bertahan hidup dan berkembang biak selayaknya tumbuhan pada umumnya.