ilustrasi Ptilinopus fischeri (commons.wikimedia.org/Nicovanmalir)
Mari kita tutup dengan Ptilinopus fischeri, yang juga dikenal sebagai red-eared fruit dove. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Friedrich Brüggemann pada tahun 1876. Ia merupakan seorang ornithologist (ahli burung) berkebangsaan Jerman.
Burung yang panjangnya 37 sentimeter ini hanya bisa dijumpai di Pulau Sulawesi, Indonesia. Tepatnya di hutan pada ketinggian 1.000–3.000 meter. Walau terjadi penurunan populasi, statusnya saat ini masih least concern.
Siapa sangka kalau hutan kita dihuni oleh burung seindah itu? Namun, jangan dipelihara, ya! Biarkan mereka terbang bebas di habitatnya!
Referensi:
National Parks Board. Diakses pada Oktober 2024. “Dove vs Pigeon: What’s the Difference?”.
Animals Network. Diakses pada Oktober 2024. “Dove”.
iNaturalist. Diakses pada Oktober 2024. “Fruit Doves”.
Animalia. Diakses pada Oktober 2024. “Banggai Fruit Dove”.
Joshua Project. Diakses pada Oktober 2024. “Banggai in Indonesia”.
Animalia. Diakses pada Oktober 2024. “Jambu Fruit Dove”.
Animalia. Diakses pada Oktober 2024. “Banded Fruit Dove”.
Animalia. Diakses pada Oktober 2024. “Pink-headed Fruit Dove”.
Oiseaux.net. Diakses pada Oktober 2024. “Red-eared Fruit Dove”.
Animalia. Diakses pada Oktober 2024. “Red-eared Fruit Dove”.