Jauh sebelum kita tahu bahwa bintang-bintang di langit mayoritas terdiri dari hidrogen dan helium, seorang perempuan muda dengan gigih membongkar rahasia komposisi benda-benda langit tersebut. Cecilia Payne-Gaposchkin, seorang astronom brilian asal Inggris, harus melewati jalan terjal di dunia sains yang didominasi pria untuk membuktikan temuannya yang revolusioner. Karyanya tidak hanya mengubah pemahaman fundamental tentang bintang, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan lain di bidang astronomi.
Kisah Cecilia Payne-Gaposchkin adalah potret perjuangan melawan keraguan dan prasangka pada awal abad ke-20. Tesis doktoralnya yang kini dianggap sebagai salah satu yang paling cemerlang dalam sejarah astronomi, pada awalnya justru diragukan bahkan oleh astronom paling terkemuka saat itu. Namun, kebenaran ilmiah akhirnya tak terbantahkan, mengukuhkan namanya sebagai salah satu tokoh paling penting dalam astrofisika modern dan menjadi inspirasi bagi generasi ilmuwan di seluruh dunia.
