Pesawat pengebom (bomber) B-1B Lancer mungkin tidak sepopuler armada bomber strategis milik Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) lainnya seperti B-52 Stratofortress dan B-2 Spirit, meskipun B-1B Lancer telah terlibat dalam berbagai misi dan operasi tempur yang dilancarkan oleh militer AS. Desain tampilan visualnya yang sangar dan gahar menjadi salah satu lambang supremasi AS di udara sejak kelahirannya di era perang dingin untuk menjadi kekuatan penggentar (deterrence power) yang ditujukan ke Uni Soviet kala itu. Saat ini B-1B Lancer masih operasional sebagai bagian dari kekuatan 3 serangkai pengebom strategis AU AS bersama B-52 Stratofortress dan B-2 Spirit.
Menurut Britannica, sejatinya B-1B Lancer merupakan versi upgrade dan modifikasi dari varian B-1A yang merupakan desain asli dari bomber B-1 yang memiliki kecepatan Mach 2,2 namun B-1A hanya sampai pada tahap prototipe dan tidak diproduksi. B-1B Lancer yang terbang perdana pada tahun 1984 didesain untuk mengurangi emisi radar dan memiliki top speed di angka Mach 1,25. Bomber tersebut memiliki kemampuan penetrasi ke wilayah musuh dengan cepat dan melakukan serangan presisi di ketinggian rendah (low level). Pada tahun 1988 telah diproduksi sebanyak 100 unit B-1B Lancer dan saat ini masih beroperasi 45 buah armada pesawatnya di AU AS, termasuk sejumlah pesawat yang "dibangkitkan" kembali dari tempat penyimpanan untuk beroperasi kembali.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai bomber yang dijuluki "The Bone" ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!