ilustrasi replika batu Rosetta di San Diego (Wikimedia.org/Rhododendrites)
Dilansir laman Have Fun with History, batu Rosetta sudah ada di London tepatnya di British Museum sejak tahun 1802. Meskipun batu Rosetta asli disimpan di British Museum, banyak lembaga di seluruh dunia khususnya lembaga pendidikan dan kebudayaan yang memproduksi replika dari batu tersebut.
Replika batu Rosetta ini memungkinkan pengunjung untuk melihat dan menghargai pentingnya batu Rosetta tanpa harus melakukan perjalanan ke London.
Replika batu Rosetta sering digunakan dalam lingkungan pendidikan untuk memperkenalkan siswa pada sejaha Mesir kuno, ilmu arkeologi, dan proses penguraian aksara hieroglif. Replika batu Rosetta dapat membantu menyebarkan pengetahuan dan meingkatkan pemahaman yang lebih luas terkait Mesir kuno.
Itulah 5 fakta terkait batu Rosetta. Batu Rosetta merupakan bongkahan batu besar yang berasal dari zaman Mesir kuno dan pertama kali ditemukan oleh salah satu pasukan Napoleon pada tahun 1799. Batu Rosetta ini berisi tulisan yang memuat tiga aksara yaitu Yunani, hieroglif Mesir, dan aksara Demotik. Seorang ahli filologi bernama Jean-Francois Champolion berhasil memecahkan dan menguraikan tulisan hieroglif Mesir yang ada pada batu ini. Terurainya tulisan hieroglif Mesir pada batu ini menghasilkan pemahaman baru terkait sejarah, bahasa, dan kebudayaan Mesir kuno.