ilustrasi bunga sakura (pexels.com/Pixabay)
Menurut kepercayaan Shinto, sakura dianggap sebagai tempat bersemayamnya kami (roh atau dewa). Beberapa kuil di Jepang, seperti Chidorigafuchi di Tokyo, bahkan dikelilingi oleh pohon sakura yang dianggap sakral. Bunga ini juga sering digunakan dalam upacara keagamaan sebagai persembahan atau simbol kemurnian.
Selain itu, sakura juga dikaitkan dengan legenda-legenda rakyat. Salah satunya adalah cerita Konohana Sakuya Hime, dewi bunga yang diyakini melambangkan kehidupan dan kesuburan. Hingga kini, banyak orang Jepang yang percaya bahwa menyaksikan sakura mekar membawa keberuntungan dan kedamaian dalam hidup.
Bunga sakura bukan hanya sekadar pemandangan indah di musim semi, ia adalah simbol budaya, sejarah, dan filosofi hidup orang Jepang. Dari tradisi hanami yang meriah hingga makna spiritualnya yang dalam, sakura terus memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Jepang.
Keindahannya yang singkat justru mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap detik dalam hidup. Jadi, kalau ada kesempatan melihat sakura mekar, nikmatilah sepenuhnya, karena momen itu tak akan terulang sama persis tahun depan!
Referensi:
- DILUO Digital. (n.d.). Mono no aware of Japanese paintings. Diakses April 2025.
- Advantour. (n.d.). Hanami: The cherry blossom tradition in Japan. Diakses April 2025.
- Japan Government Online. (2024, April). Highlighting Japan, April 2024. Diakses April 2025.
- Library of Congress. (n.d.). Sakura: Cherry blossoms as living symbols of friendship in Japanese cultural history. Diakses April 2025.
- U.S. Navy CNIC. (n.d.). Sakura: The everlasting yet temporary symbol of Japan. Diakses April 2025.