Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret amfiteater El Jem di Tunisia
potret amfiteater El Jem di Tunisia (pexels.com/Mihaela David)

Intinya sih...

  • Amfiteater El Jem adalah salah satu bukti kejayaan arsitektur Romawi yang masih berdiri hingga kini di Tunisia.

  • Dibangun tanpa fondasi, amfiteater ini menunjukkan kecanggihan teknik bangunan Romawi pada masanya.

  • Berdiri di pusat ekonomi dan kota kaya, El Jem mencerminkan kemajuan ekonomi dan budaya Thysdrus pada masa Kekaisaran Romawi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Amfiteater El Jem adalah salah satu bukti nyata kejayaan arsitektur Romawi yang masih dapat kita lihat hingga kini. Terletak di Tunisia, bangunan monumental ini menunjukkan betapa pentingnya peran kota Thysdrus pada masa lalu sebagai pusat kegiatan publik dan budaya. Kemegahannya yang bertahan selama ribuan tahun menjadikan El Jem salah satu situs bersejarah paling menonjol di Afrika Utara.

Di balik penampilannya yang megah, El Jem menyimpan berbagai fakta menarik yang menggambarkan perjalanan sejarah serta kecerdasan teknik bangunan pada zamannya. Mulai dari proses konstruksinya hingga pengakuan dunia internasional, setiap aspek memiliki cerita yang layak untuk diketahui. Untuk mengenal lebih jauh keistimewaan amfiteater ini, yuk simak lima fakta uniknya berikut ini.

1. Salah satu amfiteater terbesar di dunia

potret El Jem, salah satu amfiteater terbesar di dunia (commons.wikimedia.org/Agnieszka Wolska)

Amfiteater El Jem tercatat sebagai amfiteater terbesar ketiga yang pernah dibangun pada masa Romawi, berada di bawah Colosseum Roma dan amfiteater Capua. Dibangun sekitar tahun 230–238 M, bangunan ini mampu menampung sekitar 35.000 penonton dengan ukuran mencapai 148 meter pada sumbu panjang dan 122 meter pada sumbu pendek. Keberadaan El Jem menunjukkan betapa besar skala hiburan publik di kota Thysdrus dan menegaskan pentingnya Afrika Utara dalam kekuasaan Kekaisaran Romawi.

Sebagai struktur yang termasuk jajaran terbesar di dunia kuno, El Jem menjadi bukti kuat bagaimana arsitektur Romawi mampu mendirikan bangunan monumental jauh di luar pusat kekaisaran. Bangunan ini memperlihatkan betapa megah dan pentingnya fungsi amfiteater ini dalam kehidupan masyarakat Romawi pada masanya.

2. Dibangun tanpa fondasi

potret amfiteater El Jem yang tetap berdiri kokoh walaupun dibangun tanpa fondasi (commons.wikimedia.org/Yassin Grayaa)

Amfiteater El Jem memiliki ciri khas yang jarang ditemukan pada bangunan serupa, yaitu dibangun di atas tanah datar tanpa fondasi. Seluruh strukturnya tersusun dari blok-blok batu besar yang dipasang dengan tingkat presisi tinggi, berbeda dari kebanyakan amfiteater Romawi yang memanfaatkan lereng bukit sebagai penopang alami. Pilihan konstruksi ini menunjukkan keberanian sekaligus kecanggihan teknik bangunan Romawi pada masa itu.

Kekuatan El Jem sepenuhnya bergantung pada sistem lengkungan dan rancangan struktural yang mampu mendistribusikan beban dengan sangat baik. Meski tidak memiliki fondasi dalam, bangunan ini tetap berdiri kokoh hampir dua ribu tahun. Ketahanannya hingga hari ini membuktikan betapa majunya pemahaman arsitektur Romawi, sekaligus menjadikan El Jem salah satu contoh teknik konstruksi paling mengesankan di Afrika Utara.

3. Berdiri di pusat ekonomi dan kota kaya pada masanya

potret amfiteater El Jem yang berdiri di tengah kota (commons.wikimedia.org/Skander zarrad)

Pada masa kejayaannya, Thysdrus, yang kini dikenal sebagai El Djem, merupakan kota yang kaya dan berkembang pesat. Wilayah ini terkenal dengan perkebunan zaitun yang subur, sehingga produksi minyak zaitun menjadi sumber utama kemakmuran kota. Dengan populasi sekitar 30.000 orang pada abad kedua Masehi, Thysdrus menjadi pusat ekonomi penting di Afrika Romawi dan menarik pedagang serta penduduk dari berbagai wilayah.

Kekayaan dan kemakmuran kota ini juga memungkinkan pendirian bangunan-bangunan monumental, termasuk Amfiteater El Jem. Pembangunan arena raksasa ini bukan hanya menunjukkan kekuatan politik Romawi, tetapi juga mencerminkan kemajuan ekonomi dan budaya Thysdrus pada masanya. Kota ini menjadi contoh nyata bagaimana sumber daya lokal dan perdagangan mampu mendukung pembangunan skala besar yang masih meninggalkan jejak megah hingga kini.

4. Kondisinya masih sangat terawat

potret amfiteater El Jem yang tetap terawat setelah hampir dua ribu tahun (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Amfiteater El Jem hingga kini tetap terawat dengan sangat baik meskipun telah berdiri hampir dua ribu tahun. Struktur utamanya, termasuk dinding, lengkungan, tribun penonton, dan area bawah tanah, tetap utuh dan mempertahankan kemegahan arsitektur Romawi kuno. Keutuhan ini menjadikannya salah satu monumen Romawi paling mengesankan yang masih berdiri megah.

Bangunan ini juga menjadi pusat perhatian Festival Simfoni Internasional tahunan El Jem yang memanfaatkan keindahan arsitekturnya. Festival ini melambangkan kelestarian warisan Romawi sekaligus kesinambungan budaya Tunisia, sementara perawatan dan restorasi yang terus dilakukan membuat struktur tetap kuat dan terjaga hingga sekarang.

5. Termasuk situs Warisan Dunia UNESCO

potret amfiteater El Jem yang diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO (pixabay.com/Pixi0815)

Amfiteater El Jem di Tunisia diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1979. Penetapan ini diberikan karena bangunan ini menjadi salah satu contoh paling menonjol arsitektur Romawi di Afrika dan menggambarkan kemegahan kota Thysdrus pada masa Kekaisaran Romawi. Struktur utamanya, termasuk dinding, tribun, dan area bawah tanah, tetap terjaga dengan baik, sehingga keasliannya masih terlihat hingga kini.

Selain itu, bangunan ini dilindungi oleh hukum Tunisia dan dikelola melalui program konservasi serta restorasi berkelanjutan. Status UNESCO menegaskan pentingnya El Jem sebagai warisan sejarah dan budaya yang memiliki nilai universal, sekaligus memastikan bahwa kemegahan arsitektur Romawi dan kesinambungan budaya Tunisia tetap terjaga untuk generasi mendatang.

Dari ukurannya yang mengagumkan hingga statusnya sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, Amfiteater El Jem membuktikan kemegahan dan kehebatan peradaban Romawi di Afrika Utara. Bangunan ini tidak hanya menjadi kebanggaan sejarah, tetapi juga saksi hidup warisan budaya yang terus memukau hingga kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team