epipogium aphyllum (inaturalist.org/jltasset)
Karena kemunculannya yang tak menentu dan habitatnya yang terpencil, anggrek hantu dianggap salah satu bunga paling sulit ditemukan di Eropa. Saking jarangnya, peneliti sering menunggu bertahun-tahun tanpa hasil sebelum akhirnya menemukan satu bunga muncul kembali. Di Inggris, peneliti bahkan sempat menunggu lebih dari 20 tahun sebelum akhirnya melihat satu bunga tumbuh lagi di lokasi lamanya.
Journal of Plant Research menginformasikan bahwa kabar baiknya, meski langka spesies ini masih punya keragaman genetik tinggi. Fakta ini memberi harapan bahwa populasi kecilnya masih memiliki peluang bertahan dalam jangka panjang. Artinya, jika habitatnya dilindungi, anggrek hantu ini masih bisa terus menghiasi hutan-hutan Eropa di masa depan.
Epipogium aphyllum bukan cuma cantik, tapi juga penuh teka-teki. Ia mengajarkan bahwa alam punya cara luar biasa untuk bertahan hidup—bahkan tanpa cahaya, tanpa daun, dan tanpa penyerbuk. Setiap kali bunga ini muncul, seolah alam sedang berbisik bahwa masih ada banyak keajaiban yang belum kita pahami.