potret altar utama Basilika Santo Joseph Karaganda, Kazakhstan (tripadvisor.com)
Basilika Santo Joseph Karaganda di Kazakhstan dibangun atas permintaan umat Katolik yang diasingkan dari tanah air mereka ke Republik Sosialis Soviet Kazakh oleh Uni Soviet. Dilansir History, ketika era pemerintahan komunis dimulai di Rusia pada tahun 1917, agama dipandang sebagai penghalang bagi masyarakat sosialis yang berkembang. Ini sebagaimana dinyatakan oleh Karl Marx dalam The Communist Manifesto, “Komunisme dimulai di mana ateisme dimulai”.
Ketika Josef Stalin berkuasa (1922-1952) sebagai pemimpin kedua Uni Soviet, ia mencoba menegakkan ateisme militan. Rumah-rumah ibadah, seperti gereja, masjid, dan sinagoga pun ditutup. Stalin memerintahkan penangkapan, pemenjaraan, dan penganiayaan para pemimpin-pemimpin agama, termasuk para pastor Katolik untuk menghilangkan konsep ketuhanan yang juga dianggap sebagai penghalang revolusi oleh rezim komunis.
Dilansir Catholicnewsagency, setelah kematian Stalin, ketika penindasan Soviet terhadap Kekristenan mulai agak mereda pada tahun 1970-an, umat Katolik di Karaganda meminta izin kepada pemerintah untuk membangun sebuah gereja. Lalu, pada tahun 1977 mereka merima surat dari Moskow yang mengizinkan pembangunan gereja tersebut.
Pada tahun 1980, Gereja Santo Joseph Karaganda diresmikan sebagai gereja Katolik Roma pertama di Republik Sosialis Soviet Kazakh. Sejak saat itu, Basilika Santo Joseph membentuk komunitas Katolik terbesar di wilayah tersebut.