Di masa silam, harimau adalah apex predator di berbagai wilayah hutan Asia, ia telah menjadi bagian yang melambangkan kekuatan dalam berbagai kebudayaan kuno wilayah Asia. Untuk wilayah Indonesia sendiri, terdapat tiga subspesies harimau: harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica). Dari ketiga subspesies tersebut hanya harimau sumatra yang masih eksis, harimau jawa dan harimau bali telah dinyatakan punah oleh otoritas yang berwenang. Tulisan ini masih mengacu pada taksonomi yang membagi harimau ke dalam 9 subspesies.
Harimau bali adalah salah satu satwa endemik Indonesia yang mungkin kurang terdengar kisahnya dibandingkan dengan dua saudaranya di Sumatra dan Jawa. Pada masanya ia adalah raja hutan yang menjelajahi hutan-hutan di wilayah bagian barat Pulau Bali, tempat hutan bakau dan vegetasi sabana berada. Memiliki fungsi sebagai penjaga keseimbangan hutan dengan memangsa hewan herbivora seperti rusa sehingga populasinya tak meledak yang dapat mengganggu regenerasi tumbuhan. Punahnya harimau bali telah menciptakan ketidakseimbangan ekosistem yang merugikan.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai satwa legendaris Bali yang dijuluki sangmong ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
