Ilustrasi gerombolan ikan kembung (commons.m.wikimedia.org/Kora27)
Disebut sebagai komoditas perikanan penting, tidak terlepas sebagai penyumbang gizi yang baik untuk tubuh. Harganya pun juga lebih ekonomis dan terjangkau bagi masyarakat luas untuk memenuhi gizi harian. Adapun nilai gizi tersebut, dilansir dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi, Sains dan Humaniora, antara lain protein sekitar 721,3 g; energi 125 kal; air 71,4 g; lemak 3,4 g; karbohidrat 2,2 g.
Sedangkan juga terdapat kandungan mineral pada ikan kembung, yaitu kalsium 136 mg; fosfor 69 mg; zat besi 0,8 mg; tembaga 0,20 mg; natrium 214 mg; serta seng 1,1 mg. Juga terdapat kandungan vitamin A sekitar 30 mg dan vitamin B1 0,05 mg. Dan tidak kalah penting adalah kandungan asam lemak omega-3 pada ikan kembung.
Dilansir dalam jurnal Perikanan, dalam ikan terdapat tiga jenis asam lemak, yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh satu ikatan rangkap dan asam lemak lebih dari satu ikatan rangkap. Yang paling memberikan peran gizi cukup tinggi adalah asam lemak omega-3 EPA (Eicosa Pentaenoic Acid) dan DHA (Decosa Hexaenoic Acid). EPA berperan penting dalam menjaga kadar kolesterol darah. Sedangkan DHA lebih berperan dalam kecerdasan dan penglihatan. Dan dalam 100 g ikan kembung mengandung omega-3 sekitar 8,5 g. Dengan kandungan EPA sekitar 0,93 g/100 g dan DHA 5,7 g/100 g daging ikan.
Karena nutrisi yang cukup baik untuk tubuh, menjadikan ikan kembung kegemaran masyarakat. Apalagi memiliki daging yang padat dan sedikit duri serta memiliki rasa gurih yang mudah dalam pengolahannya menjadi berbagai hidangan. Namun, meskipun permintaan akan ikan kembung terus bertambah, perlu diperhatikan dalam hal penangkapan. Akan lebih baik tidak mengeksploitasi berlebihan atau menangkap sesuai umur ikan. Supaya tidak sampai terjadi kehilangan sumberdaya hingga kepunahan. Semoga bermanfaat!