Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu mendengar orang yang terus menerus mengulangi pernyataan yang salah, dan lama kelamaan kamu pun mulai mempercayainya? Fenomena psikologis ini dikenal sebagai Illusory Truth Effect, di mana informasi yang diulang-ulang cenderung dianggap benar meskipun sebenarnya keliru.

Efek ini bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari percakapan dengan teman hingga iklan di media sosial. Dampaknya pun cukup signifikan, karena dapat memicu kesalahpahaman dan bahkan dimanipulasi untuk tujuan tertentu.

Penasaran bagaimana cara kerja dan dampak dari Illusory Truth Effect ini? Yuk, simak pembahasan lebih lanjutnya!

1. Illusory Truth Effect meningkatkan kebenaran melalui pengulangan

ilustrasi teman (pexels.com/Zen Chung)

Pengulangan informasi memainkan peran penting dalam cara kita memproses dan menerima informasi sebagai kebenaran. Ketika sebuah pernyataan diulang-ulang, otak kita cenderung menganggapnya lebih mudah diproses, yang kemudian diinterpretasikan sebagai indikator kebenaran. Ini adalah dasar dari Illusory Truth Effect, di mana keakraban yang dihasilkan oleh pengulangan membuat kita lebih cenderung mempercayai informasi tersebut.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa efek ini tidak hanya berlaku untuk informasi yang benar, tetapi juga untuk pernyataan yang salah. Ini berarti bahwa bahkan informasi yang tidak akurat dapat terasa lebih benar jika sering diulang, yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh pengulangan terhadap persepsi kita tentang kebenaran.

2. Illusory Truth Effect berlaku meski informasi itu salah

Editorial Team

Tonton lebih seru di