salah satu bagian dari pusat penelitian CERN (wikimedia.org/CERN)
Apa tidak ada objek yang mampu bergerak melebihi kecepatan cahaya? Secara teori, memang sangat tidak dimungkinkan sebuah partikel bermassa bergerak dengan kecepatan melebihi cahaya. Bahkan, ada anggapan bahwa hal tersebut bisa memicu pelengkungan waktu yang sangat ekstrem, yakni kembali ke masa lalu.
Akan tetapi, menurut Profesor Claudia de Rham dari Imperial College London, konsep akan kecepatan cahaya tidak bisa diartikan begitu saja dengan sembrono. Live Science melansir bahwa fisikawan asal Swiss tersebut menemukan fakta empiris penting, yakni perubahan frekuensi cahaya pada saat ia bergerak melalui objek lain, seperti air atau kaca. Nah, hal alami yang bisa diperhatikan adalah panjang gelombang dari warna pelangi.
Berbeda dengan pergerakan cahaya di ruang hampa, di mana semua cahaya pasti bergerak di kecepatan konstan pada angka nyaris 300 ribu kilometer per detik. Nah, hal ini pula yang menjadi salah satu penelitian di CERN, sebuah organisasi sains yang bergerak di bidang nuklir dan pergerakan partikel yang ada di Swiss. Mereka telah meneliti berbagai macam partikel atom sangat kecil yang mampu bergerak dengan kecepatan tinggi.
So, meski tidak dimungkinkan dalam teori, kecepatan melebihi cahaya juga tidak bisa ditolak begitu saja. Ada variabel yang nyaris tak terbatas di alam semesta kita. Nyatanya, konsep tentang empat dimensi black hole, lubang cacing, dan pelengkungan ruang waktu sudah mampu dijabarkan ke dalam bentuk teori sejak dulu.
Bagaimana, nih, menurutmu? Apakah pembahasan kali ini terasa berat dan membingungkan? Meskipun terkesan ribet, membahas mengenai alam semesta dan segala variabelnya memang dirasa mengasyikkan juga, ya.