Mole hidung bintang (Condylura cristata) adalah mamalia sejenis tikus tanah yang habitatnya tersebar di Kanada dan Amerika Utara. Kalau kamu agak merinding pada saat melihat hewan yang satu ini, jangan khawatir, hewan ini tidak diklasifikasikan sebagai hewan buas.
Ada beberapa fakta menarik tentang mamalia yang satu ini. Nah, jika kamu penasaran tentang hewan yang nyaris buta ini, yuk dibaca sampai tuntas artikel ini.
seperti dicatat dalam jurnal sains Discover Life, penglihatan dari tikus hidung bintang tidak sebaik tikus tanah lainnya. Proses evolusi yang panjang rupanya tidak berpihak pada mata karena memang mamalia kecil ini lebih banyak hidup di bawah tanah.
Sebagian besar spesies yang diteliti memiliki mata yang tak dapat menangkap cahaya dengan baik, bahkan sebagian kecilnya nyaris buta dan tidak dapat melihat apa pun di depannya.
Hewan yang tahan dingin ini banyak tersebar di Benua Amerika, terutama Amerika Serikat, Amerika Utara, dan Kanada. Sebagian besar siklus hidupnya dihabiskan di dalam tanah dan daerah yang sejuk.
Sebagai ganti dari penglihatan yang tidak begitu baik, mamalia kecil ini memiliki kemampuan mencium dan mengecap yang tajam. University of Wisconsin dalam laman resminya menjelaskan bahwa tikus hidung bintang memiliki 22 buah tentakel di hidungnya.
Tentakel yang terdapat di hidung hewan ini sangat sensitif, bahkan jauh lebih sensitif dibandingkan hewan mamalia apa pun di dunia. Tikus hidung bintang hanya membutuhkan waktu 8 milidetik untuk menentukan apakah mangsa yang ada di depannya dapat dimakan atau tidak.
Uniknya, mole (tikus) berhidung bintang juga dapat mencium aroma makanan di dalam air. Seperti mamalia pada umumnya, mole hidung bintang juga pandai berenang, bahkan mereka dilengkapi dengan bulu yang kedap air.
Menurut jurnal ilmiah NCBI, tikus berhidung bintang memiliki otak yang lebih cerdas jika dibandingkan dengan tikus-tikus lainnya. Otaknya dapat memilah dengan cepat jika berhadapan dengan mangsa-mangsa kecil.
Hal ini dapat terjadi akibat proses evolusi jangka panjang yang terjadi pada otak tikus hidung bintang. Kemampuan reseptor dari tentakel yang dimilikinya juga ternyata dapat digunakan sebagai pendeteksi adanya bahaya, misalnya keberadaan predator.
Tikus berhidung bintang dapat hidup dengan baik di daerah dingin dan panas. Ditulis dalam Animalia, habitat tikus hidung bintang tersebar dari wilayah dingin Kanada hingga pantai beriklim panas di beberapa negara bagian Amerika.
Meskipun lebih suka di tempat yang basah, namun mereka dapat beradaptasi dengan baik di daerah yang kering dan minim air. Selama masih ada makanan berupa hewan-hewan kecil, mamalia ini juga akan selalu ada.
Mayoritas spesies mamalia tikus--termasuk tikus hidung bintang--memang terkenal memiliki kemampuan adaptasi ketat yang lebih baik dibandingkan hewan tanah lainnya. Kemampuan mereka dalam berkembang biak juga sangat tinggi, itulah sebabnya mamalia tikus dapat dengan mudah survive di alam liar.
Seperti tikus lainnya, tikus bidung bintang juga sangat digemari oleh burung hantu dan elang. Keberadaan predator puncak tersebut menjadi ancaman bagi semua tikus hidung bintang yang berada di atas tanah.
Apalagi dengan kemampuan berburu burung hantu yang sangat hebat dan senyap, membuat spesies tikus tanah harus berhati-hati dalam mencari makan. Namun, khusus bagi tikus hidung bintang, mereka memiliki tentakel yang berfungsi sebagai pendeteksi bahaya.
Bahkan, dalam beberapa kasus, tikus hidung bintang akan segera melarikan diri ke dalam air jika ia sadar bahwa ia sedang diburu oleh burung hantu. Itulah sebabnya mereka lebih suka tinggal di lingkungan yang basah seperti pinggiran sungai.
Itulah lima fakta ilmiah tentang tikus hidung bintang. Ternyata, meskipun hampir tidak dapat melihat, mamalia kecil ini dapat dengan mudah mendeteksi mangsa dan bahaya, ya!