potret pesawat pengebom berbasis jet B-47 Stratojet yang turut dikembangkan oleh Kolonel Paul W. Tibbets, Jr (commons.wikimedia.org/US Air Force)
Setelah Perang Dunia II usai, Kolonel Tibbets masih terus aktif di AU AS dan mengemban sejumlah jabatan penting di sana. Dilansir Theguardian, salah satu karir tepentingnya setelah era Perang Dunia II adalah penugasannya di Direktorat Divisi Persyaratan Kekuatan Udara Strategis pada tahun 1947 yang bertanggung jawab untuk menyusun persyaratan pesawat pengebom AS masa depan. Kolonel Tibbets meyakini bahwa pengebom masa depan adalah pesawat berbasis mesin jet dan ia kemudian terlibat dalam proyek pengujian dan pengembangan pesawat pengebom Boeing B-47 Stratojet.
Pada tahun 1959 Kolonel Tibbets mendapatkan promosi kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal, namun ia tidak pernah menjadi Jenderal top eselon AS di era Perang Dingin. Pada tahun 1964 hingga tahun 1966 ia sempat menjadi atase militer di India. Paul Warfield Tibbets Jr pensiun dari AU AS dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal dan menghembuskan napas terakhirnya di tahun 2007 dalam usia 92 tahun. Salah satu cucunya yang bernama Brigadir Jenderal Paul W Tibbets IV pernah menjadi pengendali misi pesawat pengebom siluman AU AS, B-2 Spirit.
Keputusan penggunaan senjata nuklir dalam peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki hingga saat ini masih menuai kontroversi. Di satu sisi, bom atom mempercepat berakhirnya perang dan membatalkan invasi Sekutu ke daratan utama Jepang dalam operasi militer bertajuk "Operation Downfall" yang diperkirakan akan menimbulkan jatuhnya jutaan korban dengan ratusan ribu korban jiwa baik di pihak pasukan penyerbu maupun tentara dan warga Jepang.
Di sisi lain korban jiwa yang ditimbulkan oleh bom atom sendiri juga sangat besar, dilansir Atomicarchive, total korban jiwa akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki berjumlah sekitar 105.000 orang dan itu belum termasuk efek radiasi yang dampaknya dirasakan selama jangka waktu yang panjang oleh para penyintasnya, tetapi syukurlah kota Hiroshima dan Nagasaki saat ini telah dapat dihuni kembali.
Melihat efek katastropiknya yang mengerikan bagi kemanusiaan, semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua agar senjata nuklir tidak akan pernah digunakan lagi baik di masa sekarang dan masa yang akan datang, ya!