5 Fakta Kolonel Paul W. Tibbets Jr, Pilot Pembawa Bom Atom Pertama

Kolonel Paul Warfield Tibbets Jr (23 Februari 1915 – 1 November 2007) merupakan perwira menengah AU AS (United States Army Air Forces ) di masa Perang Dunia II yang menjadi terkenal karena ia merupakan pilot pesawat pengebom (bomber) jarak jauh AS B-29 yang bersama krunya pada tanggal 6 Agustus 1945 menjatuhkan bom atom pertama yang memiliki nama julukan "Little Boy" di kota Hiroshima Jepang.
Peristiwa bom atom kota Hiroshima (dan kemudian kota Nagasaki di tanggal 9 Agustus 1945) pada akhirnya mengakhiri Perang Dunia II di wilayah Pasifik dengan menyerah tanpa syaratnya Jepang kepada pihak Sekutu. Namun, hingga saat ini peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki tersebut masih menjadi kontroversi mengingat besarnya korban jiwa dan kengerian yang ditimbulkannya. Pada peristiwa tersebut untuk pertama kalinya senjata nuklir yang dahsyat digunakan manusia dalam peperangan dan turut menentukan sejarah dunia saat ini.
Ingin tahu lebih lanjut tentang sosok Kolonel Paul Warfield Tibbets Jr, pilot yang membawa bom atom pertama ini? Simak lima faktanya berikut ini yuk!
1. Pilot yang memiliki banyak pengalaman
Paul W. Tibbets merupakan seorang pilot yang telah memiliki banyak pengalaman di medan pertempuran dalam era Perang Dunia II. Dilansir Theguardian, pada awalnya ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter dengan belajar kedokteran di Universitas Cincinnati, ia lalu meninggalkan cita-citanya tersebut dan mendaftar ke militer AS dengan kecabangan udara karena ia mencintai dunia penerbangan dan diterima. Pada tahun 1938 di usianya yang ke-23 tahun ia lulus dari sekolah pilot di Texas.
Kariernya berlangsung cukup mulus, pada bulan Juni tahun 1941 ia ditugaskan ke Skuadron pengebom ke-9 di Savannah sebagai perwira teknis kemudian bergabung dengan Grup pengebom ke-29 di tahun yang sama untuk berlatih dengan pesawat pengebom legendaris AS B-17 Flying Fortress. Setelahnya ia juga terlibat dalam patroli anti kapal selam di perairan Samudra Atlantik. Pada tahun 1942 ia menerima penugasan di Eropa dan dengan B-17 ia memimpin 100-an armada pengebom AS untuk melakukan pengeboman pertama di wilayah Prancis yang diduduki Jerman pada tanggal 9 Oktober 1942.
Setelah misi besarnya tersebut, masih di tahun 1942 ia terpilih untuk menerbangkan petinggi militer Sekutu yaitu Mayor Jenderal Mark W. Clark dan Panglima tertinggi Sekutu Letnan Jenderal Dwight D. Eisenhower ke Gibraltar. Setelahnya Tibbets dengan cepat mendapatkan reputasi sebagai salah satu pilot terbaik di angkatan udara.