Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kota Freiburg, Jerman
Kota Freiburg, Jerman (pixabay.com/violetta)

Intinya sih...

  • Saluran air Bächle menjadi mitos pembawa cinta di Freiburg

  • Freiburg merupakan kota terhangat di Jerman dengan durasi paparan sinar matahari tinggi

  • Kawasan Two Valleys Country menawarkan eksplorasi alam yang luas dan beragam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Freiburg merupakan kota di barat daya Jerman yang berada di negara bagian Baden-Württemberg, dekat kawasan Pegunungan Black Forest serta perbatasan Prancis dan Swiss. Kota ini dikenal dengan pusat kota bersejarah yang masih terjaga, termasuk sistem selokan terbuka yang membentang di sepanjang trotoar dan telah menjadi bagian dari tata kota sejak abad pertengahan.

Di balik fungsinya sebagai saluran air, selokan Freiburg juga lekat dengan berbagai cerita dan kepercayaan lokal yang berkembang di tengah masyarakat. Salah satu mitos yang paling dikenal menyebutkan bahwa siapa pun yang tanpa sengaja menginjak selokan tersebut akan bertemu jodohnya di kota ini. Penasaran? Berikut lima fakta tentang Kota Freiburg, termasuk kisah unik di balik selokan legendarisnya.

1. Mitos selokan pembawa cinta (Bächle)

Selokan air atau Bächle di Kota Freiburg, Jerman (commons.wikimedia.org/Joergens.mi)

Jaringan saluran air kecil yang dikenal dengan sebutan Bächle mengalir secara terbuka di sepanjang jalan-jalan utama di area kota tua. Sistem pengairan ini pertama kali dibangun pada abad ke-13 sebagai sumber air utama bagi penduduk untuk kebutuhan rumah tangga. Aliran airnya berasal langsung dari sungai Dreisam dan terus mengalir jernih melewati celah-celah trotoar berbatu.

Dilansir laman Atlas Obscura, saluran air ini kini menjadi bagian penting dari identitas budaya warga Freiburg. Peristiwa tersandung atau jatuh ke dalam aliran air Bächle sejak lama dianggap lumrah oleh masyarakat setempat. Dalam kepercayaan lokal, kejadian tersebut dipercaya menjadi pertanda bahwa seseorang akan menjalin hubungan pernikahan dengan penduduk asli Freiburg. Mitos ini kerap dibicarakan dan dikenal luas, terutama oleh pengunjung yang melintasi kawasan pusat kota bersejarah.

2. Wilayah paling hangat di Jerman

Kota Freiburg, Jerman (commons.wikimedia.org/Taxiarchos228)

Kota ini terletak di wilayah barat daya Jerman dan berbatasan langsung dengan Prancis serta Swiss. Freiburg merupakan kota terbesar keempat di negara bagian Baden-Württemberg. Karakter kotanya sering digambarkan seimbang karena tidak berkembang sebagai kota metropolitan besar, namun juga tidak terjebak pada pola kehidupan tradisional.

Dilansir laman Black Forest Medical, Freiburg juga dikenal memiliki durasi paparan sinar matahari yang tinggi, dengan rata-rata sekitar 1.650 jam per tahun. Kondisi tersebut membuatnya menjadi salah satu kota dengan iklim paling hangat di Jerman dan berpengaruh besar terhadap pola hidup serta aktivitas masyarakat setempat.

3. Eksplorasi alam di area Two Valleys Country

Black Forest, Kota Freiburg, Jerman (commons.wikimedia.org/pictures Jettcom)

Keindahan alam di sekitar Freiburg mencakup wilayah Elztal dan Simonswäldertal yang dikenal sebagai Two Valleys Country. Kawasan ini merupakan bagian dari Black Forest dengan bentang alam yang masih terjaga, ditandai oleh variasi kontur dari perbukitan hingga puncak gunung yang membentuk karakter geografis khas di wilayah tersebut.

Dilansir laman Visit Freiburg, kawasan Two Valleys Country memiliki jaringan jalur pendakian yang luas dengan perbedaan ketinggian mencapai sekitar 1.000 meter. Jalur-jalur ini menghubungkan Lembah Elz dan Simonswäldertal serta membentang hingga lebih dari 800 kilometer, sehingga menjadi salah satu area dengan sistem rute alam paling beragam di Black Forest.

4. Transformasi lingkungan di distrik Vauban

Bangunan memakai panel surya di Distrik Vauban, Kota Freiburg, Jerman (commons.wikimedia.org/Arnold Plesse)

Distrik Vauban menunjukkan transformasi Freiburg dalam mengalihfungsikan bekas barak militer menjadi kawasan permukiman berkelanjutan. Dilansir laman The Guardian, area ini dirancang dengan pembatasan ketat terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan lebih memprioritaskan pejalan kaki serta pesepeda. Banyak warga memilih tidak memiliki mobil dan mengandalkan sistem berbagi kendaraan maupun transportasi publik yang terintegrasi dengan baik.

Perencanaan Vauban menitikberatkan pada efisiensi energi, dengan bangunan yang mengikuti standar konservasi ketat dan pemanfaatan panel surya dalam skala luas. Minimnya lalu lintas kendaraan bermotor menciptakan lingkungan yang relatif tenang.

5. Detail mosaik tradisional di lantai trotoar

Mosaik di Kota Freiburg, Jerman (commons.wikimedia.org/JuergenG)

Trotoar di area kota tua memiliki detail dekoratif yang sangat artistik berupa susunan batu sungai Rhine yang membentuk pola-pola gambar tertentu. Batu-batu kecil tersebut disusun secara manual oleh para perajin lokal untuk memberikan identitas visual pada setiap bangunan.

Kamu bisa melihat simbol-simbol unik yang diletakkan tepat di depan pintu masuk toko atau gedung bersejarah. Trotoar di area kota tua memiliki detail dekoratif yang sangat artistik berupa susunan batu sungai Rhine yang membentuk pola-pola gambar tertentu.

Pola gambar pada mosaik tersebut biasanya memberikan petunjuk mengenai jenis usaha yang dijalankan di dalam gedung, seperti gambar roti pretzel, cangkir teh, atau sepatu. Kerajinan tangan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi masa lalu yang tetap dijaga keberadaannya di tengah modernitas kota.

Freiburg memperlihatkan keterkaitan antara kondisi geografis, perencanaan kota, dan praktik budaya yang berkembang secara berkelanjutan. Lanskap alam di sekitarnya, tata kota, serta keberadaan saluran air di pusat kota menjadi bagian dari sistem kehidupan perkotaan yang berjalan hingga saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team