kutu putih atau mealybug (commons.wikimedia.org/D-Kuru)
Meskipun dianggap sebagai hama, namun sejarah menunjukkan bahwa kutu putih memiliki peran yang mengejutkan dalam pengobatan tradisional. Berbagai jenis budaya di seluruh dunia telah lama mengenali kutu kecil ini tidak hanya sebagai perusak, tetapi juga sebagai sumber bahan berharga. Di beberapa wilayah, lapisan lilin yang dihasilkan oleh kutu putih dipanen dan digunakan dalam praktik pengobatan tradisional. Para praktisi zaman dahulu meyakini bahwa kutu putih memiliki khasiat khusus yang dapat mendukung kesehatan. Bahkan, zat alami ini telah digunakan untuk mengobati berbagai macam gangguan tubuh, mulai dari masalah kulit hingga gangguan pencernaan.
Masyarakat adat sering memanfaatkan ekstrak kutu putih untuk membuat ramuan atau salep yang bertujuan mempercepat proses penyembuhan. Penggunaan yang tidak biasa ini menunjukkan bahwa makhluk kecil ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam praktik pengobatan tradisional kuno. Saat ini, ilmu pengetahuan terus menggali pengetahuan kuno ini. Para ilmuwan mencari cara untuk mengintegrasikan pengobatan alami yang terinspirasi oleh kearifan tradisional ini ke dalam praktik kedokteran modern.
Kutu putih, yang juga disebut mealybug ini, adalah hama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman atau pohon. Bahkan, betapa sulitnya untuk mengendalikan populasinya. Hal ini memang karena kemampuan reproduksinya yang cepat dan kemampuannya untuk berkamuflase. Hubungan simbiosisnya dengan semut juga memperburuk masalah, karena semut melindungi kutu putih dari predator. Sehingga upaya untuk mengendalikan populasinya menjadi semakin menantang.