ilustrasi Laut Aral yang mengering (Wikimedia Commons/Phillip Chapper)
Laut Aral mengalami penyusutan volume air dan pengeringan akibat berkurangnya pasokan air hingga penyerapan air ke dalam tanah yang besar-besaran akibat suhu tinggi. Hal ini membuat pemerintah mencari cara agar Laut Aral tetap dapat menghasilkan manfaat bagi perekonomian negara. Salah satu yang dapat dilakukan pemerintah pada saat itu adalah dengan melakukan eksplorasi minyak dan gas.
Dilansir laman Lakepedia, pemerintah Uzbekistan dan sejumlah perusahaan minyak internasional seperti LUKOil dan Petronas menandatangani perjanjian bagi hasil dengan tujuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pasokan minyak dan gas yang berada di Laut Aral.
Hal tersebut ternyata membawa hasil dimana pada tahun 2010, sebanyak 500.000 meter kubik gas berhasil diekstrak dari kedalaman 3 kilometer di Laut Aral.
Itulah 5 fakta terkait Laut Aral yang sudah menghilang dari permukaan bumi. Saat ini, Laut Aral sudah mengering dan terbengkalai. Sebanyak 200.000 ton garam dan pasir peninggalan Laut Aral sering terbawa angin hingga radius 300 kilometer. Hal ini mengurangi ketersediaan lahan pertanian dan mengakibatkan kerusakan pada padang rumput.
Beberapa diskusi telah dilakukan untuk mengembalikan Laut Aral seperti sedia kala. Namun, kemauan pemerintah untuk mengembalikan Laut Aral menjadi seperti semula masih kurang. Sehingga sampai saat ini, Laut Aral hanya tinggal daratan terbengkalai yang dipenuhi oleh garam dan pasir.